Temui DPR Papua, Utusan Dewan Gereja Asia Bahas Kesehatan

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw bersama Wakil Ketua Komisi II DPR Papua, Kamasan Jack Komboy dan anggota komisi foto bersama utusan Dewan Gereja Asia, Kamis, 26 Februari 2020.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Utusan Christian Conference of Asia (CCA) atau Konferensi Gereja – Gereja di Asia atau Dewan Gereja di Asia menemui Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw didampingi Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Kamasan Jack Komboy dan anggotanya di Gedung DPR Papua, Kamis, 27 Februari 2020.

Utusan Konferensi Gereja – Gereja di Asia itu, diantaranya Dr Raymond G Bachongo, Konsultant Kesehatan, Dr Ronald Lathanmawia, petugas Diakonia Kenabian dan Advokasi HIV/AIDS CCA dan Jay Roy Tipayan, petugas Advokasi HIV/AIDS CCA.

Raymond Bachongo mengatakan, jika hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengunjungi DPR Papua. Raymond Bachongo mengaku sudah tiga tahun di Papua, namun hal ini kesempatan pertama berkunjung ke DPR Papua.

“Saya sangat terkesan baik dengan penyambutan dari DPR Papua. Saya bekerja di GKI di Tanah Papua sebagai konsultan kesehatan di Departemen Kesehatan di Diakonia dan saya merasa puas dengan diskusi dalam pertemuan dengan DPR Papua ini,” kata Raymond.

Dalam pertemuan ini, Raymond ingin mendengar langsung program-program menjadi prioritas dari DPR Papua dan bekerjasama dengan pihak gereja.

“Saya sangat senang, karena ini kesempatan membuka hubungan kerjasama dengan DPR Papua khususnya masalah kesehatan di Papua. Jadi, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan merupakan prioritas atau fokus dari kita semua,” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, DPR Papua menyambut positif terkait program pelayanan kesehatan di Papua. “Kami berharap ke depan bisa membangun kerjasama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Papua,” imbuhnya.

Sementara itu,  Dr Ronald Lathanmawia, petugas Diakonia Kenabian dan Advokasi HIV/AIDS CCA menjelaskan jika CCA merupakan forum lebih dari 37 dewan gereja  nasional dan 98 gereja anggota CCA.

“Dari pengalaman sejarah bahwa gereja memainkan peranan penting dalam pelayanan kesehatan baik di Asia maupun Afrika,” katanya.

Namun, katanya, kelanjutan dari pelayanan kesehatan itu, tergantung dari komitmen pemerintah dalam hal DPR Papua untuk berkomitmen dalam pelayanan kesehatan tetap berlanjut.

“Dalam diskusi dengan Ketua DPR Papua dan anggota, kami lihat ada komitmen luar biasa dari mereka dalam melihat masalah sosial, kesehatan dan pendidikan di Papua, namun perlu kerjasama untuk mencapai satu tujuan,” ujarnya.

Ronald berharap ke depan bisa bekerjasama dengan DPR Papua dan gereja untuk melihat masalah HIV/AIDS di Papua.

Jay Roy Tipayan, petugas Advokasi HIV/AIDS CCA mengapresiasi DPR Papua yang membuka diri untuk bekerjasama dengan CCA dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Papua.

“Kami menyadari bukan DPR Papua saja yang bekerja, tapi kita semua harus bekerjasama dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat di Papua,”  imbuhnya.  

Sementara itu, Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw menyambut baik kunjungan dewan gereja Asia bertemu DPR Papua untuk membahas masalah kesehatan di Tanah Papua, karena mereka sangat konsen dalam bidang kesehatan khususnya HIV/AIDS.

“Kami sudah bicarakan banyak hal. Kami senang bisa bertemu dan kami berharap ke depan, kami bisa bersama-sama dengan pemerintah daerah dan dewan gereja membangun masyarakat Papua,” katanya.

Sebab, kata Jhony Banua, dari awal Papua ini, dibuka oleh gereja, setelah itu baru pemerintah masuk, sehingga diharapkan pihak gereja tidak meninggalkan itu, tetapi terus menjaga dan bekerjasama memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat di Papua.

“Pertemuan kami tadi, kami berharap mari melihat masalah kesehatan khususnya HIV/AIDS, dengan melihat dengan kaca mata kami di Papua. Itu sangat penting, tidak boleh kita samakan dengan daerah lain, agar bisa menyelesaikan masalah ini,”  tandasnya.

Apalagi, imbuh Jhony Banua bahwa trend penyakit HIV/AIDS di Papua terus naik, lantaran menggunakan standar yang sama dengan daerah lain.

“Kami ajak pihak gereja mengambil bagian ini, bahkan tadi kita sudah sepakati bahwa kami DPR Papua siap menerima aspirasi atau ada kajian – kajian terutama mau mengusulkan perda silahkan saja. Dari pihak gereja menyiapkan drafnya dengan baik, diusulkan kepada kami dan kami siap menerima itu untuk dibahas bersama-sama untuk membuat regulasi dalam pelayanan kesehatan lebih baik di Papua,”  imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *