JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sebagai anak asli sekaligus Tokoh Pemuda dari Dogiyai, Alfred F Anouw, SIP menyatakan sikap untuk menolak dengan tegas rencana kehadiran Polres di wilayah adatnya yakni Tanah Adat Kamuu, Mapia dan Piyaiye (KAMAPI).
“Dalam waktu ke depan, saya akan temui Kapolda Papua untuk menyampaikan aspirasi penolakan ini dan saya minta pemerintah Dogiyai baik eksekutif maupun legislatif tolong mengutamakan keluhan dan harapan rakyat Dogiyai, secara totalitas rakyat Dogiyai telah menolak kehadiran Polres dan Kodim di Kabupaten Dogiyai,” tegas Alfred Anouw, Selasa, 17 Maret 2020.
Alfred Anouw yang juga Anggota DPR Papua ini, justru mempertanyakan sikap pemeritah daerah terhadap rencana kehadiran Polres tersebut.
“Yang menjadi pertanyaan apakah pemda menerima atau menolak terkait ini? Dan saya berharap Pemerintah Dogiyai harus berani menolak,” tandasnya.
Apalagi, lanjut legislator Papua ini, Bupati Dogiyai, Wakil Bupati Dogiyai, Ketua DPRD Dogiyai dan jajaran termasuk dirinya adalah anak asli Dogiyai.
“Setiap persoalan yang terjadi di Dogiyai, kita siap selesaikan dengan sendiri, Untuk apa kita mau menerima kebijakan pusat yang akan datangkan Polres di Dogiyai ini? Saya juga berharap harus ada statement yang keras dari pimpinan Eksekutif maupun legislatif di Dogiyai,” tandasnya lagi.
Menurut politisi muda Partai Garuda ini, masalah di Papua yakni masalah sesama orang Papua hanya orang Papua sendiri yang bisa menyelesaikannya.
“Pemerintah Dogiyai harus tahu rakyat sedang berharap kepada kita itu hanya pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan sosial serta pembangunan ekonomi mereka, bukan kehadiran militer,” pungkasnya. (bat)