PAPUA  

Di Merauke, Komisi II DPR Papua Temui Keluhan Beras Petani Tak Terserap Bulog

banner 120x600
banner 468x60

MERAUKE, Papuaterkini.com – Komisi II DPR Papua yang membidangi Perekonomian melakukan hearing dialog bersama masyarakat Distrik Tanah Miring berlangsung di Aula Balai Kampung Amunkay Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Kamis (5/3/2020).

Hearing Komisi II DPR Papua ini dipimpin Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH disampingi Wakil Ketua Komisi II, Nikius Bugiangge, Sekretaris Komisi II, Danton Giban dan anggota komisi diantaranya, Mustakim HR, Orgenes Kaway, Darwis Massi, Ance Wanggai, Sitti Susanti, dan Petrus Pigai serta Staf Ahli Komisi II, Sariyati Bei.

Tujuan hearing ini untuk melihat dan mendengar langsung keadaan perekonomian di Merauke khususnya di sektor pertanian yang memiliki surplus beras. Sekaligus ingin mengecek keadaan di daerah seperti apa yang dilaporkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemprov Papua.

“Iya, kami datang di Kota Merauke karena Merauke ini dikenal sebagai lumbung beras, dan kami pun tahu bahwa Merauke ini surplus beras sehingga kami ingin melihat secara langsung apakah benar keadaan yang kami temukan di lapangan sudah sesuai dengan apa yang disampaikan dinas oleh OPD terkait. Untuk itu kami datang kesini melihat dan ternyata itu memang benar,” kata Ketua Komisi II DPR Papua, Mega Nikijuluw, SH kepada wartawan disela-sela kegiatan hearing.

Menurutnya, meskipun di Merauke beras melimpah, namun para petani resah, sebab beras para petani ini tidak mampu ditampung oleh pihak Bulog.

Namun, kata Mega, pihaknya akan tindaklanjuti dengan melakukan komunikasi bersama lintas komisi agar permasalahan tersebut dapat teratasi.

“Kami juga melihat bahwa tadi ada keluhan dari petani beras kalau beras mereka sangat melimpah, akan tetapi Bulog tidak mampu menampungnya, sehingga tempat penampungan itulah yang perlu disiapkan,” ujar Mega.

Oleh sebab itu, kata Mega, pihaknya akan sampaikan hal ini kepada lintas komisi untuk menyiapkan lumbung-lumbung penampungan beras.

Selain itu, Komisi II DPR Papua juga memberikan solusi tekait dengan masalah irigasi air untuk tanam padi dengan kembali membangun komunikasi dengan dinas-dinas terkait agar mereka memperhatikan masalah tersebut.

Politisi PDI Perjuangan ini berharap, semua pihak dan dinas-dinas terkait agar bisa lebih memperhatikan supaya beras-beras yang ada di lumbung-lumbung tersebut ada untuk persiapan pelakaanaan PON XX nanti. Dan juga bisa didistribusikan ke daerah daerah lain.

Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR menyoroti masalah pengairan di persawahan itu. Oleh karena itu, pihaknya meminta Pemprov lebih memperhatikan jalan-jalan produksi ini.

“Karena jalan produksi itu juga sangat penting bagi para petani yang ada di Kabupaten Merauke ini. Sebagaimana keluhan yang telah disampaikan oleh para petani sebab betapa sulitnya untuk mengeluarkan hasil panen mereka dari sawah ke tempat penampungan atau ke rumah para petani ini,”ujar Mustakim Politisi dari Partai Demokrat itu.

Sementara itu, Kepala Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Rizky K. Firmansyah berharap hearing dialog ini tidak hanya menjadi ceremonial saja, tetapi ada tindaklanjut dari DPR Papua dalam hal ini Komisi II DPR Papua.

“Harapan kami, ingin kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial saja, akan tetapi ada tindak lanjut dari Komisi II supaya apa yang menjadi keluhan kami minimal ada yang bisa diwujudkan, artinya permasalahan ynag ada ada jalan keluarnya dan dapat diwujudkan karena semua ada manfaatnya. Sehingga masyarakat ini bisa merasa betul betul ada keterwakilan di lembaga tersebut,” ungkap Rizki Firmansyah.

Menurutnya, inilah sebenarnya yang di rindukan oleh masyarakat dengan adanya kegiatan seperti ini.

“Sebenarnya, kegiatan seperti inilah yang kami rindukan. Artinya, bukan ketika butuh baru datang dan ketika sudah jadi malah tidak datang lagi. Kami sangat mengapresiasi langkah dari Komisi II DPR Papua ini. Tapi kami pun berharap hasil yang diterima disini bisa diwujudkan,” imbuhnya. (tia/bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *