Enam ODP Covid 19 Terdeteksi Masuk Mamberamo Raya

Kadinkes Mamberamo Raya, Levina Krey, S.SIT, MPH.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Sebanyak enam orang yang dikategorikan Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona atau Covid 19 terdeteksi masuk ke Kabupaten Mamberamo Raya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamberamo Raya, Levina Krey, S.SIT, MPH mengakui adanya 6 ODP tersebut sudah ada di Mamberamo Raya.

Mereka diketahui datang dari daerah yang terkena virus Corona atau Covid 19 seperti dari Jakarta dan Sulawesi Selatan serta lainnya.

“Petugas kesehatan juga sekarang begitu manivest  kapal yang dibaca dan baru datang di Mamberamo Raya, kami sudah cari langsung di dalam kapal. Kami sudah lakukan itu dan hari ini turun langsung ke pendatang baru yang berasal dari tempat yang kena Covid 19 seperti Jakarta dan Sulawesi,” kata Kadinkes Levina Krey kepada Papuaterkini.com, Kamis, 26 Maret 2020.

Terkait ODP itu, Kadinkes Levina Krey menegaskan jika pihaknya sudah mengambil tindakan terhadap mereka, dimana 14 hari mereka tidak boleh keluar rumah. Mereka harus melakukan karantina mandiri.

“Itu tepat pantau dua hari sekali. Itu yang petugas kami lagi kerjakan,” jelasnya.

Ditanya berapa orang ODP yang masuk ke Mamberamo Raya, Kadinkes Levina Krey mengatakan jika mereka yang kemarin datang lewat kapal laut dan sudah melaporkan sampai hari ini ada 6 orang.

“ODP yang kemarin datang, yang sampai ada 6 orang. Kami lakukan pemantauan. Sudah tahu alamat dimana dan tinggal dimana? Tinggal sama siapa. Sudah tahu. Hari ini kami mau menanyakan detail darimana saja,” tandasnya.

Kadinkes Levina Krey menegaskan jika ODP yang baru masuk ke Mamberamo Raya itu, merupakan roang baru, bukan orang Mamberamo Raya, tetapi datang dari Sulawesi Selatan.

“Terkait hal ini, tentu kami tetap waspada penuh dan terus melakukan pemantauan. Sudah ada pembatasan, jangan kesana-kemari. Jalan keluar seperlunya saja, tapi lebih baik tinggal di rumah,” ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya juga telah menempatkan cairan disinfektan untuk cuci tangan di empat titik. “Jadi, masyarakat bisa cuci tangan dengan cairan disinfektan seperti di pasar. Misalnya, mereka selesai belanja dan pegang uang, bisa cuci tangan disitu,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *