Insiden dengan TNI, Tiga Anggota Polres Mamberamo Raya Tewas Tertembak

Salah seoragg Anggota Polres Mamberamo Raya yang meninggal dunia akibat tertembak oknum anggota Satfas Yonif 755 saat akan dievakuasi ke helikopter di Lapangan Kasonaweja, Minggu, 11 April 2020.
banner 120x600
banner 468x60

BURMESO, Papuaterkini.com – Lantaran salah paham antara anggota TNI dan Polri di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, mengakibatkan tiga anggota Polres Mamberamo Raya meregang nyawa akibat luka tembak, Minggu, 11 April 2020 pukul 07.15 WIT.

Selain itu, tiga orang anggota Polres Mamberamo Raya mengalami luka tembak dan sempat menjalani perawatan di RS Kawera, Kasonaweja, Mamberamo Raya sebelum dievakuasi ke Kota Jayapura dengan pesawat Semua Aviation. Diantaranya, Bripka Alva Titaley mengalami luka tembak paha kiri dan Brigpol Robert Marien mengalami luka tembak di punggung belakang tiga kali.

Sedangkan, tiga anggota Polres Mamberamo Raya, masing-masing Briptu Marcelino Rumakewi mengalami luka tembak di leher, Bripda Yosias Dibangga mengalami luka tembak di leher dan dada kanan meninggal di tempat kejadian perkara, sedangkan Briptu Alexander Ndun mengalami luka tembak di paha kiri sempat mendapat perawatan di RS Kawera, namun akhirnya meninggal dunia. Ketiganya dievakuasi dengan helikopter ke Kota Jayapura.

Dikabarkan, Kopda Gerson, Anggota Sagtas 432, BKO Satgas Yonif 755/Yalet Kostrad mengalami luka sobek di pelipis kiri diduga akibat pukulan senjata.

Sekda Mamberamo Raya, Suwita, SSos, MEc.Dev sempat berkomunikasi dengan Kapolres Mamberamo Raya, AKBP Alexander Louw, SH dan Pabung Kodim Sarmi, Kapten Inf Ahmad agar keduanya meredam anggotanya masing-masing untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak lama, Wakil Bupati Mamberamo Raya, Yakobus Britay didampingi Sekda Suwita menjenguk korban di RS Kawera, Kasonaweja dan melakukan pertemuan dengan Kapolres dan Ketua DPRD Mamberamo Raya, Mada Rumakewi.

Selain itu, Pangdam XVI/Cenderawasih dan Kapolda Papua tengah menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya.

Dari data yang diperoleh, kejadian itu berawal pada Jumat, 10 April 2020 sekitar pukul 14.30 WIT, salah seorang anggota Polres Mamberamo Raya, Bripda Petrus Douw sewa motor ojek di Pangkalan Ujung Kampung milik Rahman Sakai dengan tariff Rp 50 ribu per jam.

Saat mengembalikan motor, Bripda Petrus Douw memberikan uang kepada Rahman Rp 50 ribu untuk ongkos sewa ojek. Namun, Rahman tidak terima, lantaran motornya sudah dipakai 3 jam hingga terjadi pertengkaran mulut.

Kemudian kejadian itu dilaporkan teman Rahman ke anggota Satgas Yonif 755 dan selanjutnya beberapa anggota Satgas mencari Bripda Petrus Douw dan mengeroyoknya. Korban pulang ke rumah dan menceritakan kejadian itu kepada beberapa anggota Polres Mamberamo Raya.

Kapolres Mamberamo Raya, AKBP Alexander Louws, SH sempat menjenguk Bripda Petrus Douw di rumahnya dan meminta agar anggota yang ada untuk tidak melakukan hal yang tidak diinginkan, karena ia sudah berkoordinasi dengan Dandim 1712/Sarmi dan Pabung Mamberamo Raya, Danpos 755 untuk menyelesaikan masalah itu.

Namun, pada Minggu 12 April 2020 pagi pukul 06.00 WIT, sekitar 20 anggota Polres Mamberamo Raya berkumpul di Pelabuhan Burmeso dan bergerak mendatangi Pos Satgas Yonif 755/Yalet, tanpa sepengetahuan Kapolres.

Ketika anggota Polres Mamberamo Raya yang dipimpin Bripka John Tahapari mendatangi Pos Satgas Yonif 755/Yalet bermaksud untuk menyelesaikan permasalahan pengeroyokan terhadap Bripda Petrus Douw, namun anggota pos tidak terima baik dan melakukan pemukulan terhadap Bripka John Tahapari, selanjutnya mengeluarkan senjata dan melakukan pengejaran dan penembakan secara brutal terhadap anggota Polres Mamberamo Raya.

Dalam pertemuan bersama Wakil Bupati Mamberamo, Sekda dan Ketua DPRD Mamberamo Raya, Kapolres Mamberamo Raya, AKBP Alexander Louw menjelaskan jika sebelumnya tidak ada masalah, apalagi TNI dan Polri sempat sama-sama mengangkut alat kesehatan saat KM Lestari Permai sandar di Pelabuhan Kasonaweja.

“Saya sudah telpon Dandim Sarmi dan Pabung untuk menyelesaikan masalah pagi-pagi. Saya telpon Danpos, Cuma gak bisa masuk,” kata Kapolres.

Sementara itu, dua helicopter yang mengangkut tim gabungan yang diturunkan Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua tiba di Kasonaweja, sekaligus untuk mengevakuasi korban meninggal dunia ke Kota Jayapura. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *