Komisi V DPR Papua Desak Anggaran Covid-19 ke RSUD Jayapura Dikucurkan

Ketua Komisi V DPR Papua, Timiles Jikwa didampingi Anggota Komisi V, Namantus Gwijangge dan Nason Utty memberikan keterangan pers usai sidak ke RSUD Jayapura, amis, 30 April 2020.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Komisi V DPR Papua mendesak Pemerintah Provinsi Papua untuk segera mengucurkan anggaran untuk penanganan virus Corona atau Covid-19 ke RSUD Jayapura.

“Dari hasil sidak kami, ternyata RSUD Jayapura kekurangan anggaran untuk penanganan Covid-19. Ini mendesak, sehingga kami meminta Pemprov Papua melalui Gugus Tugas Covid-19 untuk dapat segera mengucurkan anggaran itu,” kata Ketua Komisi V DPR Papua, Timiles Jikwa didampingi Anggota Komisi V DPR Papua, Nason Utty dan Namantus Gwijangge usai sidak di RSUD Jayapura, Kamis, 30 April 2020.

Dari sidak yang ditemui Direktur RSUD Jayapura, Aloysius Giyai bersama jajaran dan Tim Gugus Tugas Covid-19 itu, Komisi V DPR Papua telah mendapatkan rincian kekurangan anggaran untuk RSUD Jayapura sebesar Rp 23 miliar.

Kekurangan anggaran itu, lanjut Timiles Yikwa, terutama untuk pengadaan peralatan medis atau alat kesehatan yang mendesak dalam penanganan Covid-19 di RSUD Jayapura.

“Dari pengajuan alat kesehatan, mereka menyampaikan sampai saat ini belum memadai atau belum sesuai dengan kebutuhan RSUD Jayapura dalam penanganan Covid-19,” katanya.

Selain itu, kekurangan anggaran itu, sebenarnya diperuntukan bagi tambahan insentif bagi para dokter dan tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 di luar insentif lainnya.

“Jadi, insentif tambahan bagi para medis dan dokter ini belum jalan,” ujarnya.

Menurutnya, tidak perlu ada pemotongan anggaran bagi Dinas Kesehatan dan rumah sakit milik Pemprov Papua. “Ada bantuan dari dinas kesehatan Rp 5 miliar, itu tidak cukup. Mereka menyampaikan tidak cukup. Tapi, sesuai kebutuhan mereka menyampaikan membutuhkan Rp 23 miliar. Sampai saat ini belum diberikan,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta agar masalah kekurangan anggaran bagi RSUD Jayapura dapat segera diberikan untuk penanganan Covid-19, lantaran menjadi kebutuhan mendesak terutama untuk pengadaan peralatan kesehatan, termasuk ventilator.  

“Kami akan panggil Tim Gugus Tugas Covid-19 dan Pemprov Papua untuk membicarakan masalah ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR Papua, Nason Utty mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada pribadi dan lembaga swasta yang telah  memberikan bantuan sukarela untuk mengatasi Covid-19 kepada RSUD Jayapura, termasuk Pemprov Papua yang menyiapkan anggaran Rp 300 miliar lebih untuk penanganan Covid-19 di Provinsi Papua.

“Ada sekitar 26 donatur untuk mendukung dalam upaya melawan Covid-19 di RSUD Jayapura. Atas nama rakyat Papua, saya juga menyampaikan terima kasih kepada lembaga, LSM dan pribadi serta perusahaan yang memberikan sembako kepada setiap masyarakat yang terdampak Covid-19,” katanya.

Terkait RSUD rujukan untuk menangani Covid-19 seperti RSUD Jayapura, Nabire dan Merauke, Nason Utty berharap dapat diberikan dukungan untuk peralatan medis dalam penanganan Covid-19, sebab kebutuhan itu sangat mendesak.

“Seperti RSUD Jayapura kebutuhannya Rp 23 miliar itu, terlepas dari Rp 5 miliar yang sudah dikasih karena sudah habis. Ini harus segera diberikan oleh Pemprov Papua dari Rp 300 miliar lebih termasuk rumah sakit rujukan lainnya, lantaran mendesak digunakan untuk pengadaan alkes,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR Papua, Namantus Gwijangge mengakui setelah melakukan sidak itu, pihaknya ada beberapa catatan penting untuk diselesaikan Pemprov Papua termasuk tim gugus tugas Covid-19.

“Pertama kita lihat kebutuhan mereka terutama garda terdepan baik dokter maupun para medis itu sudah sangat minim. Ini terkesan pemerintah melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 dan RSUD Jayapura itu komunikasinya tidak berjalan,” katanya.

Selain itu, kata Namantus Gwijangge, ada kebutuhan yang sifatnya mendesak untuk harus dipenuhi terutama alat-alat kesehatan atau peralatan medis dalam penanganan Covid-19, namun sampai saat ini belum ada seperti ventilator dan lainnya.

“Hari ini baku harap. Pemerintah melalui tim Covid-19, harusnya jeli dibagian ini karena bagian ini kita lihat mereka garda terdepan apalagi RSUD Jayapura sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Mestinya menjadi perhatian serius dan ekstra ke rumah sakit itu, sebab pasien banyak yang dikirim ke RSUD Jayapura,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *