Alfred Anouw Sarankan Kebijakan Bansos Pemprov Papua Harus Berdasarkan Kearifan Lokal

Alfred F Anouw, SIP.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Propinsi (Pemprov) Papua dan para bupati dan wali kota se Tanah Papua akhir-akhir menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19 ini,  dalam hal pemberian bantuan sosial berupa beras, mie, telur dan lainnya, disoroti oleh Anggota DPR Papua, Alfred F Anouw, SIP.

Bahkan, Alfred Anouw mengaku tidak setuju dengan kebijakan bagi-bagi bantuan sosial seperti itu. 

“Saya sangat tidak mendukung dengan kebijakan ini, karena menurut pandangan saya dengan kebijakan Pemprov dan para bupati dan wali kota se Papua  ini, secara tidak langsung membuat rakyat Papua akan kehilangan jati dirinya sebagai manusia pekebun yang tangguh dan kuat,” kata Alfred Anouw, Senin, 18 Mei 2020.

Untuk itu, Politisi Partai Garuda ini menyarankan bantuan sosial berupa beras, mie instan, telur dan lainnya itu, segera diganti dengan bantuan berupa uang tunai atau alat-alat kerja seperti sekop, kampak, parang dan lainnya.

Sebab, menurutnya, bantuan sosial berupa bahan makanan itu, tidak ada gunanya sama sekali untuk orang Papua di atas Tanah ini. Sepanjang rakyat Papua ada diatas tanah leluhur mereka,  maka mereka tidak akan pernah mati hanya karena kelaparan.

Justru bansos berupa bama ini mengajarkan mereka untuk lupa untuk berkebun atau bertani dan lainnya, sehingga Pemprov Papua bersama pemerintah kabupaten/kota diharapkan agar memberikan rakyat Papua alat-alat kerja untuk mereka kembali ke jati dirinya sebagai pekebun atau petani.

Dikatakan, Pemprov Papua jangan takut anggaran habis karena  rakyat Papua tidak perlu dikasih latih untuk berkebun dan Pemprov Papua jangan takut memberikan pupuk, karena tanah Papua itu sendiri akan menjadi  pupuk untuk menumbuhkan seluruh tumbuhan diatas tanah ini.

“Saya juga mengajak pemerintah Papua, mari mengambil kebijakan  pembangunan berdasarkan kearifan lokal agar jati diri kita sebagai orang Papua itu, tidak sirna dengan kebijakan Jakarta  yang sudah dan sangat jelas-jelas berupaya untuk menghilangkan nilai budaya kita,” ujarnya.  

Pada kesempatan ini, Alfred Anouw juga meminta Pemprov Papua dan para bupati serta wali kota se Papua agar memperhatikan para mahasiswa dan pelajar di luar Papua.

“Mereka hari ini sangat membutuhkan sentuhan kita. Bila perlu seluruh bantuan sosial berupa bama itu segera didistribusikan kepada mereka di seluruh Indonesia,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *