Dinas Pertanian dan Perikanan Harus Fokus Siapkan Ketersediaan Pangan

Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH bersama anggota dan mitra OPD foto bersama usai rapat panja di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu, akhir pekan kemarin.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com –  Dalam rangka mengevaluasi ketersediaan pangan di Provinsi Papua ditengah pandemi virus Corona atau Covid-19, maupun untuk dimasa yang akan datang,  Komisi II DPR Papua yang membidangi Perekonomian menggelar Rapat Kerja (Panja) Komisi II DPR Papua bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, sekaligus melakukan buka puasa bersama yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu, 16 Mei 2020.

Rapat Panja tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi II DPR Papua,  Mega Mansye F Nikijuluw, SH didampingi Sekretaris Komisi II, Danton Giban, SPd, MSi beserta anggota Komisi II yakni, Drs. Mustakim, HR, Orgenes Kaway, STh, H. Darwis Massi, SE, Petrus Pigai dan Sitti Susanti, SE serta Staf Ahli Komisi II DPR Papua, Sariaty Bei, SH.

Ketua Komisi II DPR Papua, Mega Nikijuluw berharap Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama Dinas Kelautan dan Perikanan dapat membuahkan hasil yang baik untuk ke depan

“Sebab, kita bukan hanya menghadapi Covid-19,  tapi kita juga melihat jangka panjangnya. Juga bagaimana kita berbicara tentang ketersediaan pangan yang ada di Provinsi Papua, sehingga kita harus melihat bahwa setiap dinas yang ada,  yang saling berkaitan boleh melakukan program pokok yang difokuskan untuk dapat menyediakan penanganan pangan yang ada di Tanah Papua,” kata Mega Nikujuluw.

Sebab, Ketua Komisi II DPR Papua Mega Nikijuluw menginginkan kedua dinas tersebut harus fokus kepada salah satu program saja. 

“Jadi tidak semua program yang harus dilaksanakan tapi bagaimana masyarakat kita ini juga dapat merasakan dampaknya. Tadi presentase mereka bahwa Sagu yang sudah ada disiapkan dan sudah diberikan kepada masyarakat yaitu alat-alat kilang untuk penggilingan sagu.  Dan itu yang saya sampaikan bahwa yang harus difokuskan adalah Sagu,” ujar Mega.

Apalagi, kata Mega Nikijuluw, Sagu juga menjadi salah satu bahan pangan yang mempunyai potensi yang sangat besar, bukan hanya untuk ketersediaan pangan di Tanah Papua, tapi juga secara nasional bahkan ditingkat dunia pun Sagu juga dapat dijadikan sebagai salah satu komoditi yang sangat menjadi potensi di Tanah Papua.

Untuk itu, Mega Nikijuluw berharap dengan fokusnya Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan ini, maka dapat menjawab kebutuhan masyarakat karena ketersediaan bahan pangan di Tanah Papua aman, baik dalam menghadapi pandemi Covid-19, maupun untuk ke depannya atau jangka panjang.

Mega mencontohkan Dinas Perikanan dan Dinas Kelautan juga harus fokus untuk melihat keramba-keramba yang sudah ada agar dari sekarang dapat diisi dengan bibit-bibit ikan.

“Hasil yang kemarin kami turun ke Biak dan Supiori untuk melihat keramba-keramba yang ada di sana, sangat tidak memuaskan, karena keramba-keramba yang ada di sana belum terisi ikan. Kami ingin secepatnya keramba-keramba itu dapat diisi dengan bibit-bibit ikan,” katanya.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, antisipasi untuk ketersediaan pangan ini, bukan saja berada dalam masa pandemi, tapi ke depannya juga harus dilihat ada even-even yang akan dihadapi nantinya. 

“Seperti pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX di Papua dengan kestori-kestori yang saat ini mungkin ada tapi sudah rusak sehingga perlu pengadaan kastori lagi. Jadi itu yang kami sangat berharap agar Dinas Kelautan dan Perikanan dapat fokus untuk tangani masalah ini. Jangan sampai kita berbicara tentang pangan, tapi ternyata kita tidak ada persiapan cadangan pangan,” tandasnya.

Karena itu, Mega Nikijuluw berharap kepada dua dinas tersebut, untuk dapat melaksanakan program yang mereka fokus dalam pengembangan persiapan pangan. Baik itu menghadapi pandemi virus Corona ataupun untuk jangka panjang ke depan.

“Apalagi, kita tahu bahwa tanah kita ini sangat subur dan Sagu banyak lalu kenapa kita tidak bisa kembangkan. Jadi, dalam rapat ini saya berharap kedua dinas ini melaksanakan program yang mereka betul-betul fokus. Jadi, tidak semua program yang mereka harus fokuskan,” tandasnya.

“Mungkin saat ini kita hanya dapat sagunya untuk dikelola jadi makanan, tapi siapa tahu kedepannya bisa juga sagu ini dibuat banyak hal. Mulai dari ampasnya yang bisa dibuat minyak etanol,  gula, dan juga cat,” sambungnya.

Apalagi, imbuhnya, sagu memang fungsinya sangat banyak. Namun, saat ini harus fokus dulu pada penyediaan untuk ketersediaan pangan yang ada di Papua maupun di tingkat nasional atau bahkan mungkin secara global dunia. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *