SENTANI, Papuaterkini.com – Rukun Anak Tanah Merah dan Anak Peranakan Tanah Merah (ATM-APTM) kembali membagikan 107 paket sembako untuk masyarakat di Kampung Meukisi, Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura.
Kegiatan ini dilakukan bentuk kepedulian Rukun ATM-APTM kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi dari pandemi virus Corona atau Covid-19.
Bantuan paket sembako ini diberikan secara langsung oleh Ketua Rukun ATM-APTM, Jan Jap L Ormuseray didampingi Wakil Ketua Rukun ATM-APTM Patrinus RN Sorontou kepada masyarakat Kampung Meukisi.
“Ini yang kedua kalinya, kami bagikan sembako ke warga di Kampung Meukisi, Distrik Yokari sebanyak 107 paket sembako. Kami juga bagikan 250 buah masker non medis dan memberikan bantuan 100 sak semen kepada panitia pembangunan gereja di kampung tersebut,” kata Ketua Umum Rukun ATM-APTM, Jan Jap L Ormuseray melalui Wakil Ketua Rukun ATM-APTM Patrinus RN Sorontou, Jumat, 15 Mei 2020.
Menurutnya, pemberian bantuan itu, merupakan bentuk kepedulian dan wujud solidaritas dari wadah Rukun ATM-APTM, juga untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid-19. “Kedepannya kami berharap dapat bersama-sama terus melakukan aksi sosial membantu meringankan beban masyarakat melewati masa sulit ini,” katanya.
Adapun isi dalam paket yang dibagikan ke warga Kampung Meukisi diantaranya, beras, minyak goreng, telur dan mie instan. Diharapkan bantuan tersebut bisa membantu warga yang terdampak dan semoga bantuan ini bisa bermanfaat.
Lebih lanjut, ada 107 paket sembako yang sudah dibagikan di Kampung Meukisi, Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura.
“Puji Tuhan, berkat kerjasama dan dukungan dari anak-anak asal Tanah Merah (pesisir pantai) yang tergabung di Rukun ATM-APTM. Kita sepakat untuk memberikan bantuan berupa paket sembako ke warga yang benar-benar belum tersentuh bantuan dari pemerintah,” kata pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jayapura ini.
Selain memberikan bantuan ratusan paket sembako, kata Patrinus, pihaknya juga melakukan sosialiasi Covid-19 kepada warga kampung setempat.
“Selain bagikan sembako dan masker, kami juga lakukan sosialisasi Covid-19 dan minta kepada mereka tetap stay di rumah. Kalau mau keluar rumah atau ke kota harus tetap menggunakan masker dan kalau tidak ada keperluan mendesak lebih baik di rumah saja,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat untuk kembali kepada kearifan lokal, yakni kembali berkebun dan menanam pohon sagu, keladi dan betatas. Sebab, belum tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir.
“Apakah wabah virus Corona ini berkepanjangan, ya minimal mereka semua sudah kembali berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun sebagai mata pencaharian mereka kedepannya,” imbuhnya. (irf/bat)
