Bantu Bama Covid-19, Ferdinando Bokowi Beri Motivasi Mahasiswa Mappi dan Asmat

Anggota DPR Papua, Ferdinando Bokowi menyerahkan bama kepada mahasiswa Mappi.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota DPR Papua, Ferdinando Bokowi turun langsung memberikan bantuan bahan makanan (bama) kepada para mahasiswa asal Kabupaten Mappi dan Asmat yang ada di asrama di Jayapura, 19 Mei 2020.

Selain memberikan bama, Anggota Fraksi Golkar DPR Papua ini, juga ingin melihat langsung kondisi para mahasiswa ditengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Apalagi, sejak wabah Covid-19 berlangsung, para mahasiswa ini, tidak lagi mengikuti kuliah seperti biasanya di kampus, tetapi kuliah secara online atau virtual.

Untuk itu, Anggota DPR Papua dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Papua yang meliputi Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat ini memberikan motivasi kepada para mahasiswa ditengah menghadapi pandemi Covid-19.

“Pemerintah dan semua warga saat ini tengah diuji. Kita tidak boleh terpuruk dalam situasi wabah seperti ini. Kita harus cepat bangkit bangsa yang kuat, karena pemerintah telah menyiapka landasan dan program untuk menangani Covid-19 dan menghadapi dampak yang ditimbulkan,” kata Ferdinando Bokowi.

Menurutnya, menghadapi pandemi Covid-19 ini, tentu saja pemerintah tidak akan sanggup tanpa didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. “Hilangkan perbedaan politik dan kepentingan. Tapi, mari kita satukan tekad untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 dan mempercepat bangsa ini mengatasi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19 ini,” ujarnya.

Bahkan, Bokowi mengilustrasikan jika saat ini adalah situasi perang dan Covid-19 merupakan musuh bersama, berarti semua juga sepakat para tenaga medis, perawat dan dokter adalah pejuang dan pahlawan.

Namun demikian, ujar Bokowi, tidak kalah penting bahwa peran dari seluruh warga untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah yakni menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan lainnya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Bokowi mengajak semua pihak untuk meningkatkan solidaritas meskipun direnggangkan komunitas akibat Covid-19 ini, tetapi harus meningkatkan ikatan bathin meskipun dalam kondisi terbatas.

“Bagi umat beragama, selain dianggap sebagai wabah, Covid-19 dianggap sebagai ujian dalam berbangsa agar kita tetap kuat dan bersatu untuk masa depan yang jauh lebih baik,” imbuhnya.  (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *