Salurkan Bama, Cendikia Papua Peduli Covid-19 Sisir Asrama Hingga Kos Mahasiswa Meepago

Koordinator Sementara Forum Cendikia Papua, Yosua Noak Douw, SSos, MSi didampingi pengurus lima komunitas asal Meepago memberikan keterangan pers di Grand Abe Hotel, Rabu, 24 Juni 2020.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Forum Cendikia Papua Peduli Covid-19 terus bergerak menyalurkan bantuan bahan makanan (bama) kepada mahasiswa dan pelajar asal Meepago di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Jika minggu lalu, sudah menyalurkan bama untuk 29 asrama besar dan kecil yang ditinggali mahasiswa dan pelajar asal Meepago, maka Senin, 22 Juni 2020, Forum Cendikia Papua Peduli Covid-19 kembali telah menyalurkan bama ke 14 asrama mahasiswa dan pelajar Meepago.

Bahkan, selain asrama mahasiswa, Forum Cendikia Papua menyisir hingga kos – kosan yang ditinggali mahasiswa dan pelajar asal Meepago.

“Jika sebelumnya terdapat 11 asrama dan kos-kosan yang terdata dan belum tersalurkan bama, namun ternyata setelah kami sisir ternyata menjadi 14 asrama dan kos-kosan yang ditinggali mahasiswa dan pelajar asal Meepago. Mereka belum tersentuh bantuan sejak terjadi pandemi virus Corona atua Covid-19,” kata Koordinator Sementara Forum Cendikia Papua Peduli Covid-19, Yosua Noak Douw, SSos, MSi didampingi pengurus lima komunitas intelektual asal Meepago dalam pers conference di Grand Abe Hotel, Kota Jayapura, Rabu,  24 Juni 2020.

Setidaknya, Forum Cendikia Papua Peduli Covid-19 telah menyalurkan lebih dari 2 ton beras, mie instan, minyak goreng, susu, teh dan gula kepada mahasiswa dan pelajar asal Meepago yang terdampak Covid-19 yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah daerah.

Asrama dan kos-kosan itu, diantaranya Asrama Yameowa Vuria, Asrama Ipaiyo II, Asrama IPMAPI, Asrama Ogeiye Selatan, Asrama Anjungan Nabire, Asrama Teluk Deyaa, Asrama Paniai Barat, Pondok Sebaouth, Pondok Yagai, Gubuk Pania, Gubuk SP Nabire, Pondok Ikatan Yatamo, Gubuk Alobuai.

Selain itu, mahasiswa dan pelajar asal Meepago yang tinggal di kos – kosan Pak Haji di Kamkey, Gubuk Belakang Perpustakaan, Gubuk IPPWARWUWE, Gubuk Epouwane, Kos – Kosan di Uncen Atas dan Gubuk I Wamuya.

“Jadi, sudah kami salurkan bama totalnya untuk 43 asrama, kos-kosan dan gubuk yang ditempati oleh mahasiswa dan pelajar asal Meepago di Kota dan Kabupaten Jayapura. Penyaluran dilakukan 18 Juni, 20 Juni dan 22 Juni 2020,” ungkap Yosua Douw.

Yosua Douw menegaskan, jika Forum Cendikia Papua bergerak dalam rangka kemanusiaan dan tidak ada unsur-unsur yang lain, dalam menghadapi situasi yang ada.

“Jika ada situasi yang berkembang bahwa yang telah memberikan informasi yang mengarah kepada situasi politik atua apapun itu, kami mesti klarifikasi bahwa apa yang dilakukan Forum Cendikia Papua benar-benar adalah pelayanan kemanusiaan, tidak ada unsur-unsur yang lain. Ini aksi kemanusiaan dan tidak ada unsur yang lain,” jelasnya.

Bahkan, ujar Yosua Douw, dalam penyaluran bama ini, Forum Cendikia Papua Peduli Covid-19 ini, melibatkan Kepala Suku Meepago di Jayapura. 

“Ya, bantuan bama ini, kami khususnya bagi mahasiswa dan pelajar asal Mee yang berada di Kota dan Kabupaten Jayapura. Mereka memang benar-benar belum tersentuh bantuan Covid-19,” katanya.

Kepala Suku Mee di Jayapura, Rufus Meyapa mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Forum Cendikia Papua yang telah peduli membantu mahasiswa dan pelajar asal Mee yang ada di Jayapura dengan bahan makanan.

“Kami mewakili mahasiswa dan pelajar asal Meepago mengucapkan terima kasih atas bantuan ini,” ujarnya.

Rupus Meyapa mengakui jika sejak pandemi Covid-19, belum ada bantuan dari keempat kabupaten yakni Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Paniai kepada para mahasiswa dan pelajar asal Mee yang ada di Jayapura.

“Sejak ada Covid-19 sampai sekarang belum ada. Kami bersyukur ada yang melihat ini dan menyalurkan bama,” imbuhnya.

Terkait pembentukan Forum Cendikia Papua yang, Yosua Douw menjelaskan jika pembentukan itu insiatif dari lima komunitas, diantanya Carmel Ministry Papua, Golden Gate Ministry, Papua Photo Comunity, Generation of Alfa Ministry dan Tolmis Comunity.

Forum ini adalah organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang bersifat independent dari diskusi yang panjang sekitar 3 tahun dalam rangka menyikapi segala sesuatu yang terjadi terkait pembangunan di Tanah Papua.

“Berdasarkan itu, maka ada pemikiran kami untuk membentuk Forum Cindekia Papua sehingga nantinya melalui forum ini, memberikan rekomendasi atau sumbangan pemikiran dan masukan-masukan dalam rangka proses pembangunan di Tanah Papua,” katanya.

Dari diskusi itu, lanjutnya, Forum Cendikia Papua akan membentuk tujuh biro yakni biro pendidikan, biro pengembangan sumber daya manusia Papua, biro politik hukum dan HAM, biro kesehatan, biro pemerintahan pembangunan dan infrastruktur dan biro ekonomi dan biro keagamaan.

“Untuk susunan organisasi ini, akan ada pembina, ketua, sekretaris, bendahara dan humas. Ini latar belakang pemikiran kami,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *