Tangani Covid-19, DPR Papua Sumbang Rp 200 Miliar Lebih

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw berbincang dengan Anggota DPR Papua, Mustakim HR dan Darwis Massie usai Rapat Banggar dengan TAPD Papua di Hotel Aston Jayapura,
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Ditengah menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19 di Papua,  DPR Papua sudah melakukan pemangkasan anggaran sebesar 49,8 persen untuk membantu penanganan Covid-19.

“DPR Papua tetap konsisten dari anggaran kita sesuai amanatnya dipotong 50 persen. DPR Papua sudah memotong anggarannya 49,8 persen untuk membantu penanganan Covid-19. Kalau dulu kita menyumbang Rp 20 miliar, tapi kali ini kita menyumbang 49,8 persen atau sekitar Rp 200 miliar lebih. Itu kita potong untuk membantu tim Covid-19,” ungkap Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw usai Rapat Badan Anggaran DPR Papua Bersama TAPD Provinsi Papua terkait Tindaklanjut SKB Mendagri dan Menteri Keuangan tentang Percepatan Penyesuaian APBD tahun anggaran 2020 dalam rangka Covid-19 di Aston Hotel Jayapura, Senin, 8 Juni 2020.

Ketua DPR Papua Jhony Banua berharap anggaran tersebut dipakai denganbaik dan benar oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua. “Kami harap dana ini dipakai dengan baik dan benar oleh Tim Covid-19 untuk menangani masalah. Tiga hal yang paling penting adalah masalah kesehatan, jaringan sosial dan ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, Jhony Banua berharap pemerintah bisa melakukan dengan cepat, sehingga penanganan Covid-19 bisa berjalan dengan baik, walaupun dalam pelaksanaannya, masih banyak kekurangan.

Bahkan, Jhony Banua mencontohkan grafik pasien positif Covid-19 pada minggu lalu, dimana hasil PCR turun signifikan. Padahal, itu turun bukan karena memang kasusnya tidak ada, tetapi turun karena persediaan reagen kurang.

“Jadi, menurut kami angka Covid-19 yang turun, bukan karena berkurang, tetapi karena kurangnya reagen. Kita menginginkan dengan anggaran yang besar, tentu penanganannya harus cepat. Apalagi, anggarannya mencapai Rp 1 triliun lebih.

“Hari ini yang bisa dipakai Rp 312 miliar. Ini uangnya harus cepat untuk menjawab semua kebutuhan kita. Bukan hanya disimpan oleh SKPD, tapi harus dipakai,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *