Dinas Pendidikan Papua Instruksikan Dua SMA di Sarmi Tampung Seluruh Pendaftar

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait. (Foto Erwin)
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com  – Dua Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ibukota Kabupaten Sarmi dinyatakan kewalahan menerima siswa baru tahun ajaran 2020/2021, kedua pihak sekolah pun mesti menambah ruangan baru, bahkan membuka tenda untuk menampung para siswa baru itu.

Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua meminta agar seluruh siswa tetap ditampung, meski harus menambah ruang kelas baru.

“Saya sudah perintahkan SMA YPK dan SMA N 1 yang ada di Kota Sarmi untuk menambah ruangan kelas agar seluruh siswa bisa diterima,” kata Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait, Senin, 13 Juli 2020.

“Seluruh lulusan SMP harus bisa ditampung di sekolah SMA, pada situasi Covid-19 saat ini. Begitu pula semua anak-anak SD harus bisa ditampung di sekolah SMP. Sambil menunggu DPPAD Papua melakukan perbaikan-perbaikan di sekolah ,” lanjutnya.

Mantan Sekda Lanny Jaya itu, mengatakan sebenarnya Kabupaten Sarmi memiliki tiga sekolah menegah atas. Hanya saja, para orang tua murid lebih memilih mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 1 dan SMA YPK, yang dinilai sebagai sekolah unggulan.

Oleh karenanya, Christian Sohilait meminta ke depan agar pihak sekolah memberlakukan sistem zonasi, agar masyarakat bisa masuk ke sekolah-sekolah yang dekat dengan domisili siswa.

Sementara itu, untuk jangka panjang, pihaknya akan mendorong supaya sekolah tidak unggul, diubah citranya menjadi lembaga pendidikan yang baik.

“Makanya kita sedang susun indikatornya, supaya semua sekolah punya citra yang sama unggul. Diantaranya sekolah itu manajemennya harus terbuka. Kemudian sarana harus tersedia. SDM tenaga pengajar harus lengkap dan tak rangkap,” jelasnya.

Bahkan, imbuh Christian Sohilait, terakait kondisi sekolahnya, mesti ada perpustakaan, ruang belajar dan sistem teknologi informasi.

“Kalau semua sekolah sudah begitu pasti kita optimis tak ada lagi sekolah unggulan karena semua memiliki citra yang sama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize, SS meminta instansi terkait di provinsi untuk turun tangan dan proaktif menuntaskan persoalan membludaknya pendaftar siswa baru di dua SMA yang ada di ibukota Kabupaten Sarmi. (win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *