Hadapi PON, Komisi II DPR Papua Pastikan Kebutuhan Pangan di Keerom

Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, SSos bersama Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH dan anggota Komisi II DPR Papua foto bersama Sekda Keerom dan OPD dalam kunker baru-baru ini.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Komisi II DPR Papua dipimpin langsung Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, SSos, MM melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Keerom Papua, baru-baru ini.

Kunker Komisi II DPR Papua ini, ditemui langsung oleh Sekda Keerom, Drs Blasius Waluyo Jati, MM bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang ekonomi.

Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH mengakui, dalam kunker ini, Komisi II DPR Papua mempertanyakan kesiapan Pemkab Keerom dalam menghadapi pandemic virus Corona atau Covid-19 dan persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Papua.

“Karena kalau kita lihat Keerom, sebagai salah satu daerah yang menyiapkan cadangan pangan untuk PON XX tahun 2021.  Jadi, untuk masalah sayur mayur di Keerom tidak ada masalah, pasti sudah siap. Hanya mungkin untuk ketersediaan daging sapi, diprediksi akan mencukupi,” kata Mega Nikijuluw.

Menurutnya, kebutuhan daging, ikan dan lainnya menghadapi PON XX pasti cukup besar perharinya. Namun, dalam ketersediaan daging sapi, Komisi II DPR Papua memandang bisa saja masih kurang menghadapi PON Papua.

Sebab, lanjut Mega Nikijuluw, sebelumnya ketersediaan daging sapi sudah terserap saat perayaan Idul Fitri lalu sehingga banyak sapi yang sudah dipotong. Belum lagi menghadapi Idul Adha pada akhir Juli 2020, tentu butuh sapi untuk kurban. Itu juga pasti ketersediaan sapi akan berkurang.

“Kami menanyakan bahwa setiap hari sapi yang turun dari Keerom untuk dipotong itu rata-rata 5 ekor. Jadi, satu bulan sekitar 150 ekor sapi. Berarti sudah ada pengurangan,” ujarnya.  

Hanya saja, kata Mega Nikijuluw, Pemkab Keerom menyampaikan bahwa ketersediaan stok daging sapi untuk PON bisa tersedia, karena saat ini sudah dibagikan sapi khususnya peternak Orang Asli Papua sebanyak 85 ekor sapi, sehingga diharapkan bisa berkembang biak menampah persediaan sapi di daerah itu.

Selain itu, ada masukkan dari Dinas Peternakan Keerom, ada bantuan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua sebanyak 500 ekor sapi dalam rangka untuk mempersiapkan kebutuhan PON pada tahun 2019.

“Kami minta bantuan sapi dari Pemprov Papua ini, bisa dipastikan ada dimana saja, sehingga dapat diketahui kepastian ketersediaan stok sapi menghadapi PON 2021,” tandasnya.

 “Sebenarnya, jika dilihat dari prediksi itu, Keerom sebenarnya sangat siap untuk ketersediaan daging sapi untuk PON XX. Belum lainnya seperti daging ayam, ayam petelur saya dengar Keerom juga sudah siap,” sambungnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, suksesnya PON XX tahun 2021 di Papua harus juga memberikan dampak suksesnya ekonomi daerah. Jangan diwaktu saat ini, baru berbicara tentang ekonomi. Nanti, lain waktu tidak memperhatikan ekonomi, karena ekonomi itu sangat penting dan dirasakan dampaknya langsung oleh masyarakat.

“Saya berharap pemerintah bisa melihat hal itu. Jadi, kami meminta agar dalam APBD Perubahan tahun 2020 dan APBD Induk tahun 2021 agar ekonomi ini menjadi prioritas dengan memberikan porsi dana yang besar,” pungkasnya

Dalam kesempatan kunker ini, Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw didampingi Wakil Ketua Komisi II DPR Papua, Nikius Bugiangge, Sekretaris Komisi II DPR Papua, Danton Giban bersama Anggota Komisi II DPR Papua, Mustakim HR, Darwis Massi dan Hosea Genongga. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *