Legislator Papua Kecewa Hasil CPNS 2018 Pegunungan Bintang

Anggota DPR Papua, Tarius Mul, SSos bersama Namantus Gwijangge dalam suatu kesempatan.
banner 120x600

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota DPR Papua, Tarius Mul, SSos mengaku sangat kecewa dengan hasil pengumuman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2018 di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pasalnya, kata Tarius Mul, dari hasil pengumuman itu, anak-anak asli Pegunungan Bintang banyak yang tidak diterima dalam formasi CPNS tahun 2018.

“Pengumuman CPNS Pegunungan Bintang sangat – sangat tidak memuaskan,” tegas Tarius Mul saat menghubungi Papuaterkini.com, Kamis, 30 Juli 2020.

Sebab, menurut Tarius Mul, Anggota DPR Papua dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Papua meliputi Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo dan Yalimo ini, hasil itu diatur oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Ini  terbukti bahwa bukan kepentingan orang asli Pegunungan Bintang. Jangan dia semaunya, sudah dikasih jabatan. Jangan atur-atur di situ, tapi bekerja dengan hati di Pegunungan Bintang dengan memprioritaskan anak asli Pegunungan Bintang,” tegasnya.

Lebih lanjut, dari hasil pengumuman CPNS tahun 2018 itu, justru anak-anak asli Pegunungan Bintang hanya sedikit saja yang lolos dalam seleksi tersebut.

“Dari 316 kuota CPNS itu, anak Pegunungan Bintang yang diterima itu, hanya 122 orang saja. Selebihnya dari luar Pegunungan Bintang. Itu sama saja 20 persen anak Pegunungan Bintang, 80 persen pendatang, berarti ini terbalik, mestinya lebih memprioritaskan anak Pegunungan Bintang,” ungkapnya.

Bahkan, politisi dari Partai Demokrat ini, sangat menyayangkan hal itu. Apalagi, ada anak-anak asli Pegunungan Bintang yang mendapatkan nilai tinggi dalam seleksi CPNS itu, tidak lolos, tetapi justru yang nilai rendah diangkat.

“Selain itu, kenapa porsi yang tamatan SMA, mestinya anak-anak Pegunungan Bintang yang diangkat, karena disisi lain anak Pegunungan Bintang belum bisa. Artinya, tidak boleh ditinggalkan seperti itu. Begitu juga nama dari awal keluar, tapi begitu pengumuman tidak ada, itu tidak boleh,” ujarnya.

Tarius Mul mempersilah orang non Pegunungan Bintang menempati formasi atau jurusan tertentu yang memang tidak ada bagi anak-anak Pegunungan Bintang.

“Tapi, kenapa banyak anak Pegunungan Bintang yang bisa, kenapa orang luar yang dapat. Ini jelas-jelas permainan BKD Kabupaten Pegunungan Bintang,” tandasnya.

Tarius Mul menilai jika BKD tidak bekerja dengan hati di Pegunungan Bintang dalam pelaksanaan seleksi CPNS formasi tahun 2018.

“Bupati harus mengevaluasi kepala BKD Pegunungan Bintang. Kalau tidak, apapun yang terjadi di Pegunungan Bintang, ya tanggungjawab teman-teman BKD, kenapa sampai banyak anak-anak Pegunungan Bintang tidak lolos dalam seleksi CPNS 2018,” pungkasnya.  (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *