Mahasiswa Asrama Putra Liboran Butuh Perhatian Pemerintah Daerah

Anggota Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol, SPd memberikan bantuan bama kepada mahasiswa di Asrama Putra Pdt Liboran, Padangbulan, Heram, Kota Jayapura.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Ratusan mahasiswa yang ada di Asrama Pdt Liboran, Padang Bulan, Distrik Heram, Kota Jayapura meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan keberadaan asrama itu, terlebih di saat masa pandemic virus Corona atau Covid-19.

Sebab, hingga kini, hanya Kabupaten Yalimo yang memberikan perhatian dengan melakukan renovasi asrama dan memberikan bantuan bahan makanan maupun uang tunai kepada penghuni asrama.

“Sejak pandemic Covid-19 sampai sekarang, memang baru Pemkab Yalimo dan Sinode GKI yang memberikan bantuan kepada kami mahasiswa yang tinggal di Asrama Liboran ini,” kata Ketua Asrama, Yulian Pahabol dihadapan Anggota Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol, SPd saat berkunjung ke asrama ini.

Sedangkan, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Jayawijaya dan Mamberamo Tengah belum memberikan bantuan kepada para mahasiswa yang ada di Asrama Liboran ini.

Sementara itu, dari Sinode GKI telah memberikan bantuan bahan makanan sebanyak dua kali sejak adanya pandemic Covid-19 ini, termasuk dari Anggota DPR Papua.

“Jumlah penghuni Asrama Liboran ini, sekitar 260 orang mahasiswa. Tentu saja, kami butuh bantuan bahan makanan dan lainnya,” ujarnya.

Selama pandemic Covid-19, diakui tidak ada mahasiswa penghuni Asrama Liboran yang terkena atau terpapar Covid-19. “Sampai saat ini, tidak ada yang terpapar Covid-19,” ungkapnya.

Kondisi Asrama Liboran sendiri, dalam kondisi baik, termasuk listrik telah dibayar, sedangkan air bersih memang terkendala, lantaran air hanya mengalir tidak lancar lagi sejak tahun 2019.

Anggota Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol mengakui jika Asrama Putra Pdt S Liboran ini, merupakan asrama milik GKI di Tanah Papua yang dibangun Misionaris Jerman bersama Sinode yang awalnya diperuntukkan bagi mahasiswa asal Kabupaten Jayawijaya,  namun setelah pemekaran bertambah yakni dari Kabupaten Yahukimo, Yalimo dan Mamberamo Tengah.

“Penghuninya ada 260 mahasiswa dari Yahukimo, Yalimo, Jayawijaya dan Mamberamo Tengah. Asrama ini, selama ini listrik dan air dibayar oleh Sinode GKI di Tanah Papua, namun makan minum mahasiswa ini mereka cari masing-masing,” ujarnya.

Hanya saja, Natan Pahabol menilai jika masih ada kekurangan yakni belum adanya pengasuh asrama yang ditempatkan oleh Sinode GKI di Tanah Papua pada Asrama Putra Pdt S Liboran ini, sehingga pihaknya berharap Sinode GKI melakukan evaluasi terhadap asset-assetnya tersebut, termasuk asrama yang lain.

Untuk itu, Natan berharap kepada Pemkab Yahukimo, Pemkab Yalimo, Pemkab Jayawijaya dan Pemkab Mamberamo Tengah untuk memberikan perhatian terhadap Asrama Putra Liboran itu.

“Jika gereja sudah meletakkan pondasi, ya jangan lupa diri. Karena dulu para pejabat itu, adalah alumni asrama. Karena itu, jika sudah jadi pejabat, ya jangan lupakan Asrama Liboran ini. Gereja sudah memberikan tempat, pemerintah daerah harus supplay makan minum,” katanya.

Natan menyayangkan selama pandemic Covid-19 ini, baru Pemkab Yalimo yang memberikan bantuan kepada mahasiswa yang tinggal di Asrama Liboran ini.

“Sedangkan, Pemkab Yahukimo dan Jayawijaya dan Mamberamo Tengah belum memberikan bantuan kepada mahasiswa yang tinggal di asrama ini,” imbuhnya.

Untuk itu, dalam kesempatan kunjungan dalam rangka pengawasan dan sosialisasi perdasi/perdasus pada bulan Juni 2020 ini, Natan Pahabol memberikan bantuan bahan makanan berupa beras, mie instan, minyak goreng dan lainnya kepada mahasiswa di Asrama Liboran ini.

“Bantuan kita bukan ukuran, tapi kehadiran kita untuk memberikan pemahaman dan nasehat supaya mereka mengikuti protokol kesehatan yang ada untuk mencegah Covid-19,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *