NasDem Papua: Hasil Survei Tentukan Calon Kepala Daerah

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, MSi.
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Persaingan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 Papua terus bergeliat dengan manuver yang dilakukan tokoh-tokoh masyarakat dan elit-elit politik untuk mendapatkan dukungan partai.

Namun demikian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) Papua tetap mengedepankan hasil survei bagi bakal calon kepala daerah di kabupaten yang tidak menggunakan sistem Noken, karena ini merupakan arahan dari DPP NasDem.

Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua, Mathius Awoitauw mengatakan, Partai NasDem berdasarkan arahan dari DPP dalam menentukan calon kepala daerah (Kada) di daerah yang tidak menggunakan sistem Noken itu, wajib dari hasil survei.

“Yang jelas arahan dari DPP untuk menentukan calon kepala daerah Pilkada serentak tahun 2020, untuk daerah Non Noken itu wajib survei. Ada sejumlah lembaga survei yang bisa dianggap bagus atau profesional. Nah, kita berharap setiap kandidat bisa melihat lembaga-lembaga survei itu, supaya hasilnya lebih maksimal untuk mendekati fakta yang ada di lapangan, bukan saja untuk menilai kapasitas dari kandidat, tapi juga kelemahan-kelemahan yang ada di para kandidat untuk diperbaiki dalam meraih kemenangan itu,” katanya Selasa, 28 Juli 2020.

Selain itu, pihaknya berharap hasil survei ini bisa memberikan informasi yang valid kepada DPW Partai NasDem Papua, sehingga tidak perlu lagi bertanya ke pihak lain dalam menentukan calon kepala daerah.

“Kita bisa lihat hasil-hasil survei ini untuk melihat kandidat yang ini bagus dan itu sangat menolong sekali untuk kita tidak perlu lagi tanya-tanya kesana kemari. Karena setiap kandidat pasti akan melaporkan bahwa dia yang terbaik, begitu juga dengan tim suksesnya dan mungkin juga di lapangan seperti itu. Tapi, kita kan membutuhkan informasi yang berdasarkan data dan perhitungan-perhitungan standar penilaian yang baik,” jelasnya.

Bupati Jayapura dua periode itu juga menegaskan lembaga-lembaga survei ini memiliki informasi yang valid dan mempunyai standar dalam melakukan suatu penilaian terhadap calon kepala daerah.

“Jadi, bukan suka atau tidak suka, bukan karena dia salah satu kader atau lain sebagainya. Tapi, kita konsisten dengan keputusan partai. Misalnya, jika ada kandidat di luar dari kader partai, terus hasil surveinya bagus, maka kita minta kalau bisa ada survei ulang lagi. Hal ini guna memastikan dia tetap konsisten hasilnya,” tegas Mathius Awoitauw.

“Selain itu, kami juga harus dengar dari hasil proses seleksi dari tingkat bawah. Baik itu, pengurus kabupaten/kota yang mempunyai laporan data kalau kandidat mana yang bagus. Jadi ini juga menjadi perhatian kita,” pungkasnya. (irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *