Presidium Putra Putri Pejuang Pepera Akan Dideklarasikan

Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay.
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5), yang merupakan wadah perhimpunan putra dan putri pejuang Pepera, dalam waktu dekat akan dideklarasikan.

Kabarnya, wadah perhimpunan putra dan putri pejuang Pepera ini bakal mendeklarasikan pendiriannya sebelum 17 Agustus 2020.

Salah satu tokoh adat Papua yang juga pencetus wadah P5, Yanto Eluay, mengatakan, untuk Provinsi Papua sendiri, Presidium Putra dan Putri Pejuang Pepera (P5) akan dideklarasikan pada Agustus 2020.

“Jadi, menyangkut ormas P5 ini, kami sudah mengurus pendirian wadah atau ormas ini di Kesbangpol. Semua sudah selesai syarat-syarat administrasi untuk pembentukan atau berdirinya suatu ormas itu sudah kami lakukan,” kata Yanto Eluay yang juga Ondofolo Kampung Sereh di Pendopo Igwa Igwa Ondikeleuw Haleufoiteuw Hele WabHouw, Jalan Bisteur Pos, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa, 7 Juli 2020.

Menurutnya, sudah direncanakan pendeklarasiannya pada bulan April lalu, namun tidak berjalan lantaran adanya pandemic virus Corona atau Covid-19.

Untuk itu, lanjut Yanto Eluay, dengan kondisi sudah mulai normal saat ini, maka pihaknya berupaya dalam waktu dekat atau mungkin sebelum 17 Agustus sudah dideklarasikan wadah Presidium Putra Putri Pejuang Pepera ini.

Mantan Anggota DPRD Kabupaten Jayapura periode 2014-2019 ini membeberkan, wadah P5 ini berisikan anak-anak dan cucu daripada tokoh-tokoh yang ikut sebagai dewan musyawarah Pepera.

“Kita mau mempertanggung jawabkan keputusan daripada orang-orang tua kita yang pada saat itu mereka putuskan untuk Papua menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya.

Ondo Yanto mengatakan, pihaknya mau mendeklarasikan pendirian wadah P5 ini, agar bisa menyelamatkan orang Papua.

“Kenapa kita mau lakukan ini, agar kita menyelamatkan orang Papua. Ini yang perlu dicatat dengan baik. Karena kita ingin selamatkan orang Papua, jangan lagi mati sia-sia,” tegasnya.

Yanto yang juga putra dari Tokoh Papua, Theys Hiyo Eluay ini, menambahkan, jika kegiatan itu bertujuan untuk mendeklarasikan wadah berhimpunnya anak-anak dan cucu-cucu para tokoh atau pejuang Pepera dengan nama Presidium Putra dan Putri Pejuang Pepera (P5).

“Tujuan daripada pendirian P5 ini, kita ingin menyelamatkan orang Papua. Jangan lagi mati sia-sia, jangan lagi mati dibunuh dan mati diculik. Terakhir orang tua saya, jangan lagi kita mati seperti itu. Kita sudah tahu kalau kita mati akibat faktor politik, karena bicara Papua Merdeka yakni 1 Desember 1961. Jika sudah tahu itu, ngapain lagi kita bicara dan solusinya apa, ya kita bicara 1969 (Pepera) itu sudah final. Supaya kita terhindar dari hal-hal yang membuat kita ini semakin terpuruk,” pungkasnya. (irf/bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *