Tokoh Adat Tabi Dukung Penuh Pembentukan DOB Provinsi Tabi – Saireri

Ketua Forum Kepada Daerah Tabi - Saireri, Mathius Awoitauw, SE, MSi menerima pernyataan sikap Masyarakat Adat Tabi yang diserahkan Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 24 Juli 2020.
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Pimpinan dan tokoh-tokoh adat di wilayah Tabi memberi apresiasi yang tinggi kepada Forum Kepala Daerah yang telah mendukung penuh terciptanya Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Tabi-Saireri.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Forum Kepala Daerah Tabi – Saireri dengan pimpinan dan tokoh adat di Wilayah Adat Tabi, di Pendopo Igwa-igwa Ondikeleuw Haleufoiteuw Hele Wabhouw, Jalan Bisteur Pos, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 24 Juli 2020.

Pertemuan dalam rangka mendukung aspirasi DOB Provinsi Tabi – Saireri itu dihadiri langsung oleh Ketua Forum Kepala Daerah yang juga sebagai Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, MSi dan sejumlah perwakilan yang mewakili kepala daerah dari wilayah adat Tabi – Saireri, dan pimpinan dan tokoh-tokoh adat di wilayah adat Tabi.

“Kami ucapkan terima kasih dan memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Forum Kepala Daerah Tabi – Saireri yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pergerakan besar ini menuju pada Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Tabi-Saireri,” kata Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluay.

Mewakili masyarakat dan tokoh adat Tabi, Ondo Yanto Eluay menegaskan, sebagai pimpinan-pimpinan adat di wilayah ini, pihaknya akan selalu berdiri gagah untuk berjuang bersama pemerintah demi meraih cita-cita bersama, yakni terbentuknya DOB Provinsi Tabi-Saireri di tanah ini.

Wujud dukungan adat terhadap pemerintah atas perjuangan ini terbukti dengan diserahkannya lima poin pernyataan sikap masyarakat adat Tabi kepada Forum Kepala Daerah Tabi-Saireri, yang diterima langsung Ketua Forum Kepala Daerah Tabi-Saireri, Mathius Awoitauw, SE, MSi.

Kelima pernyataan itu, diantaranya pertama, mendukung penuh pembentukan DOB di Provinsi Papua Wilayah Adat Tabi dan Saireri tetap menjadi satu provinsi, yakni Provinsi Papua sebagai provinsi induk.

Kedua, mendukung penuh pembentukan DOB di Papua Selatan, yaitu di wilayah adat Animha untuk menjadi DOB Provinsi Papua Selatan yang meliputi Kabupaten Merauke, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi dan Kabupaten Boven Digoel.

Ketiga, mendorong pembentukan DOB di Papua, yaitu di wilayah adat Laapago dan Meepago menjadi DOB Provinsi Papua Tengah yang meliputi Kabupaten Jayawijaya, Yalimo, Pegunungan Bintang, Lani Jaya, Tolikara, Nduga, Puncak Jaya, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Puncak, Dogiyai, Nabire, Intan Jaya dan Kabupaten Mimika.

Keempat, sebagai bagian penutup dari pernyataan sikap adalah mendesak kepada Pemerintah Pusat untuk tetap melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid I di Provinsi Papua sebelum menjalankan Otsus Jilid II.

“Kami sangat berharap agar pernyataan sikap ini dapat tindaklanjuti oleh Forum Kepala Daerah Tabi – Saireri dengan memberikan kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk mempercepat pembentukan DOB di Provinsi Papua,” harapnya.

“Jadi, DOB di Provinsi Papua harus dilakukan berdasarkan pernyataan sikap yang telah diserahkan kepada pemerintah melalui Bupati Jayapura yang juga sebagai Ketua Forum Kepala Daerah Tabi – Saireri,” tandas putra kedua Tokoh Kharismatik Papua Alm. Theys Hiyo Eluay ini kepada wartawan usai pertemuan.

Perjuangan tentang berdirinya sebuah DOB Tabi – Saireri terus digalakkan. Pertemuan demi pertemuan telah digelar, baik oleh Forum Kepala Daerah (FKD) Tabi – Saireri, tetapi juga oleh Tim DOB dan sejumlah organiasi kemasyarakatan lainnya.

Tahapan demi tahapan perjuangan DOB Provinsi Tabi – Saireri terus dilalui, begitu juga dengan lobi-lobi politik terus dilakukan. Semua upaya itu ditempuh hanya untuk lahirnya sebuah daerah otonom baru, sebagai bukti perjuangan para pihak di dua wilayah adat tersebut.

Yanto Eluay menegaskan, pemekaran yang kini diperjuangan oleh Forum Kepala Daerah, tim pemekaran dan organisasi kemasyarakatan lainnya adalah murni demi kepentingan masyarakat di daerah ini.

“Tidak ada kepentingan kelompok maupun pribadi dalam perjuangan pembentukan DOB Provinsi Tabi – Saireri,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Kepala Daerah Tabi – Saireri, Mathius Awoitauw, SE, MSi mengatakan, dalam pertemuan itu juga dibicarakan mengenai pentingnya DOB Provinsi Tabi – Saireri. Selain itu, membicarakan juga mengenai Tanah Papua ke depan.

Dikatakan, DOB Provinsi Tabi-Saireri merupakan agenda yang sudah dibicarakan berkali-kali  bersama ketua-ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di Wilayah Adat Tabi. Tahun lalu, pembicaraan serupa dilakukan oleh tokoh adat Tabi di salah satu hotel di Kota Sentani.

Dari pertemuan-pertemuan itu, kata Mathius Awoitauw, muncul kekompakan yang luar biasa. Semua orang Tabi harus tampil untuk mengurus diri sendiri, karena Tabi memiliki sumber daya alam cukup. Tabi memiliki orang-orang hebat dalam mengatur arah pembangunan daerah, sehingga ke depan masyarakat di Tabi lebih sejahtera.

“Oleh karena itu, kita akan angkat terus dan membicarakan tentang DOB Provinsi Tabi-Saireri sampai ketingkat pusat. DOB yang kita perjuangkan adalah untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, dengan demikian maka kesejahteraan yang didambakan masyarakat di wilayah ini dapat dicapai,” imbuhnya. (irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *