Pemkab Mamberamo Raya Berhasil Turunkan Harga BBM Industri

Kapal pengangkut BBM industri yang kini dijual dengan harga Rp 11 ribu/liter saat sandar di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, baru-baru ini.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan berhasil menekan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) industri di daerah itu.

Harga BBM industri yang selama ini dijual dengan harga yang tinggi, berhasil diturunkan setelah adanya intervensi pasar yang dilakukan Pemkab Mamberamo Raya, pada pertengahan Juli 2020.

Harga bensin atau premium dari sebelumnya Rp 15 ribu/liter, kini turun menjadi Rp 11 ribu/liter, begitu juga minyak tanah dari Rp 13 ribu/liter diturunkan menjadi Rp 10 ribu/liter.

“Kami dari Perindag untuk membantu masyarakat dalam artian kami menurunkan harga BBM industry itu dari Rp 15 ribu/liter menjadi Rp 11 ribu. Ini menjaga kekosongan BBM di tingkat Mamberamo Raya, apalagi selama ini sudah mengakar harga Rp 15 ribu/liter,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mamberamo Raya, Sahat Manurung di Jayapura, Selasa, 4 Agustus 2020.

Diakui, dalam upaya menurunkan harga BBM industri yang ada di Kabupaten Mamberamo Raya ini, banyak tantangan berat yang dihadapi Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Saat ini, kata Kadisperindag Sahat Manurung, jika ada tersedia BBM industry sebanyak 100 ton di Kasonaweja, Ibukota Kabupaten Mamberamo Raya untuk dijual kepada masyarakat dengan harga Rp 11 ribu/liter.

Penurunan harga BBM industri ini, diakui Kadisperindag Sahat Manurung, sangat mendapat apresiasi dari masyarakat Kabupaten Mamberamo Raya.

“Harga BBM industri ini, kita turunkan dari Rp 15 ribu/liter menjadi Rp 11 ribu/liter. Masyarakat sangat-sangat merespon positif dan berterimakasih kepada pemerintah daerah dalam hal ini semua pejabat di Mamberamo Raya,” katanya.

Yang jelas, kata Kadisperindag Sahat Manurung, jika penurunan harga BBM industri ini, sekaligus menterjemahkan visi misi Bupati terutama dalam bidang perekonomian.

. “Jadi, ini kan kita jalankan visi misi bapak Bupati, bukan Perindag. Tapi, visi misi Pemkab Mamberamo Raya. Jadi, yang bergerak di sini adalah Pemda, bukan cuma Perindag. Kita selaku aparat yang ditugaskan bupati di Perindag, kita menjalankan visi misi,” jelasnya.   

Kadisperindag Sahat Manurung menjelaskan, jika hal ini bukan subsidi yang diberikan dalam menurunkan harga BBM industri ini, tetapi Disperindag mengintervensi distributor jangan banyak permainan atau mengambil keuntungan di Mamberamo Raya, dengan memberlakukan aturan perindustrian tentang BBM, sehingga harga BBM industri bisa diturunkan.

Sejak dilakukan intervensi pasar, Sahat Manurung mengungkapkan, sudah terjual BBM industri dengan harga yang murah mencapai 80 ton sejak pertengah Juli 2020.

“Jadi, masyarakat sangat terbantu sekali dengan turunnya harga BBM industri ini. Karena BBM industri ini sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi Mamberamo Raya hampir sebagian besar menggunakan transportasi laut dan sungai,” jelasnya.

Dengan turunnya harga BBM industri ini, Kadisperindag Sahat Manurung menambahkan jika Pemkab Mamberamo Raya sangat mengharapkan dapat memberikan dampak roda perputaran ekonomi di Mamberamo Raya bisa berjalan dengan lancar dan bisa meningkatkan akses masyarakat, karena banyak menggunakan transportasi laut dan sungai.

“Sekarang kita kerjasama dengan satu distributor BBM, karena yang lama belum mau bekerjasama. Jadi, Disperindag Mamberamo Raya sudah membuat keputusan bahwa bensin dijual Rp 11 ribu/liter dan minyak tanah Rp 10 ribu/liter, masih keputusan dinas. Sesudah normal nanti, baru kita melakukan surat keputusan pemda,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *