Reses Bersama Jemaat Ora Et Labora, Natan: Berhenti Konsumsi Miras

Anggota Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol, SPd bersama Jemaat Pos Pel Ora Et Labora, Waena, Kota Jayapura dalam kegiatan reses.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol, SPd mengingatkan para pemuda gereja untuk berhenti mengkonsumsi minuman keras (miras). Sebab, miras akan merusak masa depan generasi muda Papua.

“Jadi, para pemuda harus stop miras. Itu tidak boleh lagi,” tegas Natan Pahabol dalam kegiatan reses bersama ratusan jemaat GKI Pos Pelayanan Ora Et Labora, Yoka, Waena, Heram, Kota Jayapura, Senin, 3 Agustus 2020.

Menurutnya, meski Gubernur Papua telah melarang, namun aturan pusat masih memperbolehkan peredaran dan penjualan miras di Papua, sehingga tidak bisa menyalahkan Pemprov Papua dan DPR Papua.

Untuk itu, Natan Pahabol  meminta kepada para pemuda untuk secara sadar berhenti mengkonsumsi minuman keras.

Natan juga meminta agar dalam situasi pandemic virus Corona atau Covid-19, masyarakat asal Yahukimo dan Yalimo yang ada di Kota Jayapura tetap mewaspadai hal itu dan mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.

“Masyarakat dan pelajar ini datang ke Jayapura. Ini orang lain punya tempat. Jadi, wajib ikuti dan patuhi peraturan yang ada. Kalau bilang jangan buang sampah sembarangan ya ikuti, kalau bilang jangan keluar malam, ya jangan jalan sembarangan. Lebih baik mahasiswa fokus belajar agar setelah lulus bisa kembali membangun daerah,” ujarnya.

Dalam kegiatan reses ini, Natan Pahabol bersama masyarakat dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Papua meliputi Kabupaten Yahukimo, Yalimo dan Pegunungan Bintang yang ada di Kota Jayapura, khususnya jemaat Pos Pelayanan Ora Et Labora Waena menyerahkan 50 sak semen, bahan makanan berupa beras, mie instan dan minyak goreng.

“Mereka datang menyampaikan aspirasi jika butuh bantuan untuk membangun gereja, sehingga dalam kegiatan reses ini juga saya membantu itu,” kata Natan.

Natan mengungkapkan jika Pos Pelayanan Ora Et Labora Waena ini, lebih banyak diisi oleh anak-anak Yahukimo, khusus dari wilayah Baliem dan Yali yang ada di Kota Jayapura. Mereka biasa memuji Tuhan dengan Bahasa daerah, Hubla.

“Dan dalam GKI itu, keunikan tersendiri, karena di Kota Jayapura ini, hanya ada dua gereja yang ibadah dengan menggunakan Bahasa daerah Hubla, yakni Pos Pelayanan Ora Et Labora dan Gereja di Kilo IX Abepantai,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *