Warga Puncak di Sentani Mengaku Tak Rasakan Dana Otsus

Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH foto bersama warga Puncak di Doyo Baru, Sentani, Jayapura, usai kegiatan reses.
banner 120x600

SENTANI, Papuaterkini.com – Warga asal Kabupaten Puncak yang ada di Kabupaten Jayapura mengaku tidak merasakan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dikucurkan pemerintah sejak tahun 2002.

Hal itu terungkap dalam kegiatan reses yang dilakukan Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH di Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, awal Agustus 2020.

“Saya bertanya mengenai Otsus ya, karena ini isu menarik. Apakah Otsus ini berhasil atau gagal, karena ini memang mereka masyarakat hanya mendengar namanya, tapi mereka tidak pernah melihat uangnya,” kata Mega Nikijuluw di ruang kerjanya, Jumat, 7 Agustus 2020.

Menurutnya, dana Otsus selama ini langsung turun ke kabupaten/kota dalam bentuk program atau kegiatan, sehingga masyarakat mengaku tidak melihat atau merasakan langsung dana Otsus itu.

“Mereka tidak melihat program apa yang turun untuk Otsus, mereka tahunya dana desa, BLT. Jadi, mereka tidak dengar jika program atau kegiatan yang turun itu, tidak disebut Otsus sumber dananya. Jadi, mereka tidak tahu jika ada kegiatan bersumber dari dana Otsus dan mereka tidak lihat uangnya,” jelasnya.

Anggota DPR Papua dari Daerah Pemilihan Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak dan Tolikara ini menyampaikan sebenarnya Otsus itu ada, karena itu ada Majelis Rakyat Papua (MRP), artinya sedikit sosialisasi kepada mereka. Adanya Otsus, maka lembaga itu juga ada.

“Mereka tidak mau Otsus dilanjutkan. Itu aspirasi mereka,” ujarnya.

Bahkan, dalam komunikasi bersama Wakil Ketua I DPRD Puncak, Manase Wandik bahwa masyarakat di setiap distrik Kabupaten Puncak, memang menolak untuk Otsus dilanjutkan.

Di samping itu, dalam reses ini, lanjut Mega Nikijuluw, masyarakat juga mengusulkan dinas – dinas bidang perekonomian, seperti dinas pertanian dan perindagkop  dan lainnya supaya proaktif melihat kondisi mereka.

“Selama ini, masyarakat diimbau untuk berkebun, tapi dari dinas terkait tidak memperhatikan. Mereka menginginkan dinas terkait membantu alat-alat pertanian, bibit, ternak dan lainnya, karena dalam pandemic Covid-19 dianjurkan pemerintah untuk berkebun,” ujarnya.

Untuk itu, Mega Nikijuluw mengatakan akan menyampaikan ke instansi terkait lebih memperhatikan masyarakat secara khusus OAP. Apalagi, bukan hanya masyarakat Puncak di Doyo Baru, tetapi ada warga Sentani lainnya, yakni dari masyarakat Kemtuk yang bergabung dalam reses.

Apalagi, ujar Mega Nikijuluw, mereka sangat senang lantaran anggota DPRD kabupaten tidak pernah turun dialog dengan mereka.

“Aspirasi lainnya, mereka berharap agar pembangunan jalan, pertanian, peternakan dan lainnya, terutama jalan kampung. Selama ini, tidak pernah ada perhatian dari pemerintah setempat,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw memberikan bantuan bahan makanan (bama) kepada warga yang terdampak Covid-19. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *