Disperindag Mamberamo Raya Gelar Pelatihan Pengolahan Buah Merah dan Minyak Buaya

Plt Bupati Mamberamo Raya, Yakobus Britai, SIP, MKp didampingi Sekda Suwita, SSos, MEc.Dev dan Kepala Disperindag, Sahat Manurung melihat proses pengolahan buah merah dan minyak buaya.
banner 120x600

BURMESO, Papuaterkini.com – Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Mamberamo Raya menggelar kegiatan Fasilitasi Kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil dan Menengah dengan swasta untuk pengolahan buah merah dan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah terhadap Peanfaatan Sumber Daya Pengolahan Minyak Buaya bagi Orang Asli Papua.

Pelatihan pengolahan buah merah dan minyak buaya dibuka oleh Plt Bupati Mamberamo Raya, Yakobus Britai, SIP, MKp diwakili Sekda Mamberamo Raya, Suwita, SSos, MEc.Dev, di Aula Kantor Disperindag Mamberamo Raya, Selasa, 27 Oktober 2020.

Plt Bupati Mamberamo Raya, Yakobus Britai, SIP, MKp dalam sambutannya dibacakan oleh Sekda Mamberamo Raya, Suwita, SSos, MEc.Dev mengatakan, jika Pemkab Mamberamo Raya berkewajiban untu memberikan pebinaan dan pengembangan tehadap pertumbuhan industry serta menciptakan iklim usaha yang sehat bagi perkembangan dunia usaha agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui sumber daya alam yang ada serta mendorong masyarakat dapat mengembangkan ekonomi kreatif berbasis sumber daya manusia.

Disisi lain, katanya, dunia usaha perlu memberikan respon positif dengan mengembangkan industri inovatif, efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga memiliki daya saing ditingkat global.

“Melalui pembinaan pengolahan buah merah dan pengolahan minyak buaya, pemerintah mengupayakan untuk menciptakan iklim usaha industry secara sehat dan mantap, sehingga diharapkan industry dapat memberikan umpan balik dalam menciptakan lapangan kerja yang luas,” katanya.

Plt Bupati Yakobus Britai meminta peserta pelatihan agar ilmu yang diberikan dapat dipahami dan berguna untuk melanjutkan dalam praktek kembali di rumah masing-masing untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga.

Sekda Mamberamo Raya, Suwita, SSos, MEc.Dev menilai pelatihan ini sangat bagus untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga bagi warga Asli Mamberamo Raya.

Hanya saja, Sekda Suwita meminta kegiatan ini harus disinkronkan dengan instansi yang lain. Karena jika terus menggelar pelatihan dan hanya produksi saja, namun tidak ada pemasarannya, tentu tidak akan memberikan manfaat banyak.

“Ini perlu sinergi antar dinas terkait, karena ada potensi yang banyak seperti buah merah dan minya buaya dengan membuka outlet atau stand di Jayapura untuk menampung dan memasarkan hasil produksi masyarakat di sini,” katanya didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mamberamo Raya, Sahat Manurung.

Sekda Suwita meminta agar instansi terkait perlu melakukan terobosan dan lebih kreatif. “Misalnya kita yang beli dan kita fasiltasi untuk pasarkan hasil produksi masyarakat, sehingga uang beredar. Ini akan mendorong masyarakat untuk semangat berproduksi, karena ada jelas pemasarannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Elisabeth F Pangkali, SSos mengatakan, jika pelatihan yang dilaksanakan tujuh hari ini, diikuti 26 orang yang terdiri kelompok buah merah 16 orang berasal dari Danau Bira, Dusun Cenderawasih 8 orang dan Kampung Taife Mamberamo Hulu 8 orang. Sedangkan, kelompok minyak buaya diikuti 10 orang peserta berasal dari Mamberamo Hulu, Mamberamo Hilir, Mamberamo Tengah dan Roufaer.

Menurutnya, pelatihan, pembinaan dan pengembangan industry buah merah dan minyak buaya ini untuk meningkatkan dan memantapkan kualitas sumber daya manusia industry di Mamberamo Raya.

“Ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat agar terwujudnya pelatihan pembinaan dan pengembangan industry buah merah dan minyak buaya dalam pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi yang mantap, mandiri dan berkualitas serta meningkatkan masyarakat petani buah merah dan minyak buaya,” imbuhnya. (bat)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *