Pandemi Covid 19, Calon Jamaah Haji dan Umroh Papua Dibekali Protokol Kesehatan 

banner 120x600
banner 468x60

Suasana “Jamarah” Jagong Masalah Haji dan Umroh yang digelar Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Papua di Jayapura, Rabu (28/10). 

 

JAYAPURA -papuaterkini.com-Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua tengah mempersiapkan pembekalan jaamah haji di wilayahnya, pasca pemerintah Arab Saudi menutup akses masuk bagi warga asing yang ingin melakukan perjalanan haji dan umroh ke Mekkah.

Diketahui, jamaah haji dan umroh untuk Indonesia, khususnya wilayah Papua masih tertunda tahun ini. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 hingga kini masih melanda dunia.

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Syamsuddin

Syamsuddin mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan tiga hal bagi jamaah haji dan umroh, meskipun pelaksanaannya tertunda tahun ini.

“Jamaah haji untuk tahun 2020 ini memang sudah tertunda. Namun ada tiga hal yang kami lakukan saat ini, yaitu mengedukasi umat, mengkomunikasikan kebijakan pusat dengan daerah, dan mengajak umat untuk bersabar. Karena tujuan penundaan ini adalah keselamatan diri jamaah maupun masyarakat semua,” ujar Syamsuddin di sela kegiatan Jagong Masalah Umrah dan Haji, di Jayapura, Rabu (28/10).

Pemerintah Saudi Arabia telah membuka ibadah haji dan umroh di Mekkah. Namun pesertanya hanya berasal dari negara tersebut. Otoritas setempat menutup sementara waktu layanan wisata pilgrim di wilayah ini, guna mencegah klaster baru penyebaran virus Corona.

Sementara, Kementerian Agama Republik Indonesia saat ini fokus memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi seluruh calon jamaah haji dan umrohnya.

Menteri Agama Fachrul Razi memperkirakan jumlah jamaah haji Indonesia pada 2020 sebanyak 231 ribu. Angka ini diperoleh berdasarkan kuota dasar jamaah haji sebanyak 221 ribu, dengan asumsi tambahan calon peserta 10 ribu jamaah.

Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Papua, H Musa Narwawan menambahkan, Jamarah atau jagong masalah umroh dan haji digelar untuk membahas potensi persoalan sebelum jamaah haji diberangkatkan. Jamarah rutin digelar setiap tahun.

“Ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sebelum mengikuti umroh atau ibadah haji. Pembinaannya harus maksimal. Kapan jamaah haji diberangkatkan masih kita tunggu dari pusat, karena ini masih pandemi Covid-19,” kata Musa.

Untuk diketahui, jamaah haji di Indonesia dibagi menjadi tiga zona. Antara lain zona satu terdiri dari wilayah Sumatera dan sekitarnya, Jawa sekitarnya ada di zona dua, dan Papua masuk zona tiga. (PT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *