Dua Pelajar Puncak Ditembak, TNI dan OPM Saling Tuding

banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, papuaterkini.com – Dua pelajar menjadi korban penembakan di Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (20/11) siang, sekira pukul 11.00 WIT. Mereka ditembak dalam perjalanan dari Distrik Gome menuju Distrik Agandugume.

Informasi yang dihimpun media ini, seorang korban bernama Atanius Murib (16), siswa SMA 1 Ilaga tewas di tempat. Sementara rekannya Manus Murib (16), siswa SMK 1 Gome mengalami luka tembak saat berusaha menyelamatkan diri. Manus kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Kago untuk mendapatkan pertolongan medis. Terakhir, diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Timika, Kabupaten Mimika.

Informasi pasca peristiwa ini menjadi sebuah teka teki. Pasalnya, pihak TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) saling tuding soal siapa pelakunya.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebutan bagi TPN-OPM sebagai pelakunya.

“Dari informasi yang beredar dan analisa sementara, pelaku penembakan diduga KKB. Aksi brutal KKB ini bermotif intimidasi kepada masyarakat karena tidak mendapat dukungan dari masyarakat setempat,” kata Suriastawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/11) malam.

Dalam rilisnya, Suriastawa mengatakan bahwa kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Ilaga oleh masyarakat sekitar tempat kejadian. Namun, Atanius meninggal dunia dengan luka parah saat ditangani oleh petugas Puskesmas. Nyawanya tidak tertolong karena terlalu banyak mengeluarkan darah.

“Aksi KKB kepada warga asli Papua ini disinyalir sebagai upaya untuk memutarbalikkan fakta dengan menuduh Apkam (Aparat Keamanan) sebagai pelakunya. Motif pemutarbalikan fakta dan playing victim melalui media massa selalu menjadi trik dari kelompok pro KKB dan pendukungnya di dalam dan luar negeri untuk menyudutkan pemerintah Indonesia,” katanya.

Juru Bicara TPN-OPM Sebby Sambom mendesak pihak TNI dan polisi bertanggung jawab atas kedua korban penembakan tersebut. Ia menuding TNI dan Polri sebagai pelaku penembakan.

Hal ini menyusul laporan yang diterima Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM dari milisi intelijen Papua di lapangan, Sabtu (21/11).

“PIS TPNPB-OPM melaporkan bahwa penembakan telah terjadi di jalan Ilaga-Agandugume, Kabupaten Puncak, tepatnya di Belambela,” kata Sebby, Sabtu (21/11) malam.

“Kami pihak TPNPB-OPM sampaikan kepada publik bahwa yang tembak warga sipil di Ilaga adalah anggota TNI Polri. harus bertanggung jawab,” tandasnya.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Papua menyebut pelaku penembakan terhadap kedua pelajar tersebut adalah Orang Tak Dikenal (OTK).

Hingga kini, Satuan Reserse Kriminal Polres Puncak tengah menyelidiki kasus tersebut. Polisi mengetahui informasi kejadian beberapa jam kemudian, yaitu pada Jumat (20/11) malam, pasca mendapat laporan adanya seorang korban dirawat di Puskesmas Ilaga akibat luka tembak di bagian leher.

“Mendapati laporan tersebut, personel mendatangi Puskesmas untuk melakukan pengecekan dan memintai keterangan terhadap korban,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, Sabtu (21/11) malam.

Atas kesepakatan keluarga korban dan Pemerintah Daerah Puncak, lanjut Kamal, Manus Murib (16) yang dalam kondisi kritis diterbangkan ke RSUD Timika. Manus yang kritis akibat luka tembak di bagian leher sedang menjalani perawatan serta dilakukan visum.

“Sementara keluarga korban lainnya melakukan pengecekan terhadap Atanius Murib (16) di TKP untuk memastikan kondisinya. Namun mereka meminta personel Polres untuk tidak ikut serta karena dikhawatirkan akan terjadi kontak tembak,” jelasnya. (Paul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *