BURMESO, Papuaterkini.com – Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamberamo Raya Nomor Urut 4, DR (HC) Jhon Tabo – Ever Mudumi, SE menepis anggapan jika ia memimpin Mamberamo Raya, maka akan banyak masyarakat dari Pegunungan Tengah akan berbondong-bondong ke Mamberamo Raya.
“Nah, ini kan anggapan orang yang pola berpikirnya sempit,” tegas Jhon Tabo.
Menurutnya, ia datang untuk menjadi pemimpin di Mamberamo Raya ini, bukan atas keinginannya, bukan atas permintaan keluarganya, bahkan ia tidak pernah bermimpi datang ke Mamberamo Raya, tapi ini karena doa dan air mata rakyat yang datang memintanya dua tahun lalu dan satu tahun lalu itu ia buktikan.
“Jadi, kalau anggapan orang kalau Jhon Tabo ada di sini, maka orang gunung akan penuh, orang Lany akan penuh, orang Toraja akan penuh. Itu cerita omong kosong,” tandasnya.
Justru Jhon Tabo mempertanyakan kenapa orang Lanny Gunung yang membawa Injil masuk ke Mamberamo Raya tidak diusir?
“Justru orang Lanny dan orang Tolikara yang datang membawa Injil ke negeri ini. Bawa mereka keluar dari kegelapan dan kungkungan. Jadi, saudara-saudara saya yang ada di pesisir pantai, jangan kamu keliru. Sejarah itu membuktikan,” ujarnya.
Kecuali, kata Jhon Tabo, ada programnya nanti seperti transmigrasi yang mendatangkan dari Tolikara atau Toraja, sehingga ia mempersilahkan untuk memprotesnya.
“Ini kan ketakutan. Rakyat Mamberamo Raya ini punya misi mengajak seluruh rakyat datang membangun negeri ini. Mari membangun. Kenapa anda datang menggunakan slogan-slogan, itu politikus yang berpikiran sempit,” tandasnya.
Dikatakan, pemerintah Indonesia telah memberikan Otonomi Khusus (Otsus) kepada rakyat Papua dan kita sendiri membangun negeri dan kampung halaman.
“Bahkan orang tua masih ada yang menangis di honay dan di para-para, kamu rapatnya di hotel, makan di hotel dan makan enak di restoran. Sekarang lihat, rakyat spontanitas duduk makan bersama. Ini tidak direncanakan, spontanitas karena mereka merasa menang dan bangga, bakar batu. Ini kan kebersamaan, karena itu pemimpin harus hadir ditengah-tengah, itu tujuan pemerintah Indonesia, jangan slogan bicara diatas kertas, tapi pancuri nomor satu, itu tidak boleh, apalagi kerja di Jayapura,” paparnya.
Karena itulah, lanjut mantan Bupati Tolikara ini, rakyat Mamberamo Raya memilihnya secara mutlatk dalam Pilkada Serentak, 9 Desember 2020.
“Kita akan bersihkan virus-virus yang tidak bagus yang ada selama ini, kita akan bersihkan dan kami akan berikan pelajaran yang baik. Karena kami punya beban, karena kami punya adek-adek, saudara yang dipinggir Sungai Mamberamo ini, orang tua saya bawa Injil. Mereka anak Injil, karena itu saya kakaknya Injil datang melihat kebenaran itu, bawa mereka keluar dan karena itu saya akan bicara jujur anda kerja, tegas anda kerja. Kalau anda tidak jujur mau pancuri, keluar dari sini,” ujarnya.
Ditambahkan, rakyat Mamberamo Raya mengetahui hal itu, apalagi itu merupakan doa mereka. Bahkan, ia bersama Ever Mudumi tidak memiliki uang, namun rakyat menangis dan berdoa, sehingga ia datang ke Mamberamo, sehingga Tuhan menunjukkan kebenaran itu. (bat)