JAYAPURA, Papuaterkini.com – Partai Nusantara resmi hadir di Provinsi Papua dengan ditandai pendaftaran partai tersebut ke Kesbangpol Provinsi Papua, Jumat, 23 April 2021.
Rencananya, Senin, 26 April 2021, Partai Nusantara juga mendaftarkan secara resmi di Kanwil Kemenkum HAM Papua.
Menariknya, Partai Nusantara ini dinahkodai oleh Perempuan Orang Asli Papua (OAP), yakni Rosyelina M Makmaker yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Nusantara Provinsi Papua. Tentu saja, ini merupakan perempuan OAP pertama yang menjadi pemimpin partai ditingkat provinsi.
Ketua DPD Partai Nusantara Provinsi Papua, Rosyelina Makmaker mengatakan, jika Partai Nusantara sebenarnya sudah 2,5 tahun berdiri di Indonesia.
Namun, untuk di Papua, kata Rosyelina Makmamer, ia bersama pengurus telah membentuk kepengurusan tingkat DPC pada 28 kabupaten/kota, tinggal 1 kabupaten yakni Intan Jaya masih dalam proses.
“Itu dalam waktu 2 bulan lebih, sudah terekrut 28 DPC kabupaten/kota di Papua. Hanya Intan Jaya, kami masih menunggu. Kami sudah resmi melapor ke Kesbangpol kehadiran DPD Partai Nusantara di Papua dengan mencapai 29 persen,” ujarnya.
Untuk kuota perempuan, jelas Rosyelina, sesuai amanat undang-undang itu, 30 persen perempuan ternyata melebihi kuota hingga 60 persen sesuai hasil verifikasi untuk tingkat kepengurusan cabang di seluruh Papua. Bahkan, ada DPC Partai Nusantara yang dipimpin oleh perempuan, selebihnya diunsur pengurus DPD maupun DPC.
Rosyelina mengatakan, jika kepengurusan DPC Partai Nusantara sudah mencapai 90 persen di Papua, sedangkan syarat verifikasi factual adalah 75 persen dari seluruh kabupaten dan DPAC mencapai 50 persen.
Meski dalam waktu 2,5 bulan terbentuk kepengurusan tingkat DPC, Rosyelina mengaku sebagai perempuan tentu dirasa berat, namun setelah dicoba dalam beberapa bulan ini, ternyata tidak seberat itu hingga membentuk 28 kabupaten/kota.
“Itu berkat dukungan tim pengurus, termasuk berkomunikasi dengan teman-teman di daerah, dari relasi dan mitra kerja kami, sehingga kami bisa membentuk kepengurusan hingga tingkat terbawah. Apalagi, setelah kami jelaskan visi misi Partai Nusantara, banyak pihak yang respon terhadap kami dan mau bergabung,” paparnya.
Untuk itu, Rosyelina mengatakan, jika Partai Nusantara memiliki visi lintas suku, lintas agama dan lintas budaya sehingga ia mengajak masyarakat untuk bergabung bersama.
Soal program partainya untuk menarik dukungan dari masyarakat, Rosyelina mengungkapkan, jika Partai Nusantara memiliki banyak program strategis dengan visi misi lintas suku, agama dan budaya, sehingga akan menjadi partai pemersatu untuk semua suku-suku yang ada di atas Tanah Papua baik orang asli Papua maupun masyarakat nusantara.
Rosyelina mengaku jika ia mendapatkan SK sebagai Ketua DPD Partai Nusantara Provinsi Papua baru tiga bulan lalu, sehingga ia bergerak dengan cepat untuk membentuk 29 DPC kabupaten/kota.
“DPP melihat perempuan OAP harus memimpin di Papua, harus orang asli Papua dan perempuan. Nah, itu saya mendapatkan SK untuk menjadi Ketua DPD Partai Nusantara,” ungkapnya.
Meski tidak mudah, namun Rosyelina bersama tim pengurus berupaya maksimal untuk membentuk kepengurusan partai tingkat kabupaten, distrik hingga kampung di Papua.
Yang jelas, pihaknya tengah fokus konsolidasi partai untuk menghadapi Pemilu 2024, terutama untuk verifikasi factual partai.
“Kami sekarang tengah melakukan konsolidasi partai, apalagi mempersiapkan diri dalam menghadapi pemilu pada tahun 2024. Kepengurusan sudah terbentuk semua, secara administrasi sudah terbentuk hingga distrik dan kampung, tinggal Intan Jaya saja, namun sebenarnya sudah ada kepengurusannya, tapi kami masih kesulitan komunikasi, sehingga kami masih menunggu DPC Intan Jaya melapor ke kami,” jelasnya.
Rosyelina mengakui sangat serius bekerja untuk Partai Nusantara, lantaran apa yang dibuat Partai Nusantara dalam program-programnya tidak sama dengan partai lain.
Sebab, dari semua ketua DPD se Indonesia, masuk sebagai pendiri partai di pusat dan duduk di sayap partai. Itu tidak ada di partai lain di Indonesia.
“Dari seluruh Indonesia, Partai Nusantara akan melakukan deklarasi dari ujung timur Indonesia yakni dari Papua dan akan melakukan pelantikan pengurus pertama di seluruh Indonesia dalam waktu dekat ini,” jelasnya.
Soal disebut perempuan OAP pertama yang menjabat pimpinan partai di tingkat provinsi, Rosyelina mengungkapkan, jika sebelumnya ada yang telah ditunjuk jadi Ketua DPD Partai Nusantara Papua sebelumnya, namun karena sesuatu dan lain hal, sehingga akhirnya DPP menunjuknya untuk menjadi Ketua DPD 3 bulan lalu.
Sebagai perempuan OAP, Rosyelina mengaku tertarik terjun ke politik, lantaran banyak hal yang harus dikerjakan di Papua terutama memperjuangkan hak-hak perempuan, apalagi perempuan OAP.
“Itu butuh terobosan besar untuk perempuan OAP, termasuk 30 persen kuota perempuan tidak terpenuhi di legislative sehingga banyak perempuan kecewa. Padahal, suara mereka sangat besar, namun menjadi sia-sia meskipun diperjuangkan dengan berdarah-darah,” tandasnya.
Bahkan, Rosyelina merasa bangga bergabung dengan Partai Nusantara, apalagi menghargai kader dan tidak meminta apapun ketika dari daerah menentukan calon kepala daerah baik gubernur, bupati dan wali kota, berbeda dengan partai lain. (bat)