Juru Bicara TPN/OPM Diingatkan Jangan Tebar Teror ke Warga

banner 120x600
banner 468x60

Sekretaris Umum LMA Provinsi Papua, Paskalis Netep.

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom diingatkan untuk tidak menebar teror ke masyarakat sipil pendatang yang ada di Bumi Cenderawasih.

Peringatan ini sengaja disampaikan oleh Sekertaris Umum Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua,Paskalis Netep setelah melihat sejumlah pernyataan Sebby Sambom beberapa waktu lalu yang mengeluarkan peringatan kepada semua imigran Indonesia yang mencari makan di Papua agar segera meninggalkah wilayah konflik bersenjata.

Kata Paskalis Netep, pernyataan tersebut bisa dikategorikan melawan hukum dan telah menyimpang serta mengganggu kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai.

“Dari sisi hukum, sisi kehidupan sosial dan sisi ketatanegaraan. Kita tidak boleh membuat resah masyarakat yang berada di sekitar kita, apalagi mereka itu datang untuk melayani, membangun secara baik kehidupan sosial, kehidupan kemasyarakatan dan perekonomian di tempat dimana kita berada di Papua,” katanya di Jayapura, Kamis, 17 Juni 2021.

Paskalis Netep menegaskan, setiap warga negara berhak hidup dimana saja di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau bahkan di luar negeri dalam persetujuan dan pengakuan negara sebagaimana aturan yang berlaku, bukan karena ancaman sepihak.

“Menurut pandangan saya, pernyataan Sebby Sambom sudah melakukan tindakan yang melawa hukum. Artinya secara fisik maupun mental masyarakat yang ada di situ akan tertekan batin dan perasaan, ini tidak boleh kita lakukan,” tegasnya.

Paskalis Netep mengaku akan mencoba berkomunikasi dengan Sebby Sambom untuk memberikan pemahaman dan pencerahan, dengan harapan hal seperti ini tidak terjadi lagi.

“Sebby hanya sebagai juru bicara, dimungkinkan dalam menyampaikan sesuatu ada pihak lain dibelakangnya. Terkait pihak lain ini apakah masyarakat di kampung tersebut atau mereka yang tergolong dalam KKB,” katanya.

Sebby, lanjutnya, selama ini diketahui berada di luar Papua dan anehnya sering mengeluarkan pernyataan soal daerah – daerah di pedalaman Papua misalnya di Puncak, Puncak Jaya dan Intan Jaya, sehingga bisa dipastikan ada pihak yang memberikan informasi.

“Orang yang berada di belakang Sebby harus dicek, dia jangan berada di luar negeri lalu membuat pernyataan kepada kita yang ada di NKRI ini,” tandasnya.

Secara pribadi dan sebagai orang asli papua juga sebagai pimpinan masyarakat adat di Papua, Paskalis mengimbau kepada semua masyarakat tinggal di Papua terutama di daerah yang sering terjadi konflik bersenjata seperti Kabupaten Nduga, Puncak, Puncak Jaya dan Intan Jaya agar tidak boleh takut dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Sebby.

“Ditempat-tempat konflik ada Pemda dan TNI-Polri, sehingga masyarakat tidak perlu takut, ada Polri dan TNI yang akan menjaga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” katanya.

Terkait hal ini, Paskalis Netep mengimbau kepada masyarakat agar banyak berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pimpinan setempat, ketika ada rasa takut dan lainnya maka segera sampaikan itu, paling tidak sampaikan kepada Bhabinsa dan Bhabinkamtibas yang menjadi garda terdepan di daerah daerah yang ada di Papua.

“Saya ingatkan adik Sebby untuk tidak lagi melakukan provokasi atau apapun itu, apalagi dia berada di luar negeri. Perlu diingat, sesungguhnya, masyarakat di kampung itu menghendaki kehidupan yang bagus yang diprakarsai oleh pemerintah. Tapi pemerintahpun merasa terganggu dengan adanya aksi KKB,” pungkasnya.(bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *