Soal Penembakan di Yahukimo, Sinut Busup: Pemda Harus Libatkan Tokoh Agama

Ketua BOK DPW PAN Papua, Sinut Busup.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Kasus penembakan terhadap lima pekerja bangunan bersama seorang kepala suku di Samboga, Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, beberapa hari lalu, mendapat perhatian serius dari Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Papua, Sinut Busup.

Sinut Busup meminta pemerintah daerah Kabupaten Yahukimo bergerak cepat untuk meredam aksi penembakan terhadap warga sipil tersebut.

“Pemkab Yahukimo harus bergerak cepat untuk mengamankan situasi di wilayahnya. Apalagi, sudah dua kali kejadian serupa dalam 100 hari kerja Bupati Yahukimo,” kata Sinut Busup kepada Papuaterkini.com, Selasa, 29 Juni 2021.

Anggota DPR Papua dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Papua meliputi Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Yalimo ini berharap Bupati Yahukimo segera berkoordinasi dengan Forkompinda setempat, termasuk melibatkan tokoh – tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan lainnya untuk membahas situasi keamanan di daerah itu.

“Saya berharap Bupati Yahukimo dapat melakukan pendekatan secara persuasif dengan melibatkan sejumlah tokoh, terutama untuk mengembalikan dua pucuk senjata milik anggota TNI yang sempat dirampas beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Sinut Busup, sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo yakni untuk pemulihan Kabupaten Yahukimo dalam upaya menciptakan rasa aman dan nyaman.

“Beliau tidak boleh ada di kota. Karena kami dengar beliau setiap hari Jumat, balik ke Sentani, lalu Senin balik ke Dekai, Yahukimo untuk upacara. Kalau situasi seperti ini, sesuai dengan visi dan misi bahwa pemulihan Yahukimo aman dan nyaman, maka harus kembalikan dua pucuk senjata yang sempat dirampas itu terlebih dahulu,” ujarnya.

Dikatakan, Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo bersama tokoh – tokoh agama atau tokoh – tokoh yang bisa dipercaya oleh masyarakat setempat, bisa melakukan pendekatan terhadap kelompok yang merampas senjata itu, agar dikembalikan.

“Aparat kita di sana kan sedikit. Maka butuh peran serius dari pemda untuk membantu pengembalian senjata tersebut sesuai motto Kabupaten Yahukimo yakni Damai Sejahtera itu harus tercipta,” ujarnya.

Terkait adanya mantan anggota TNI yang dikabarkan telah desersi, yakni Penasol, Sinut mengaku mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan telah menikah dengan seorang peremuan dari Korupun dan telah tinggal di Distrik Sela.

Diakui, adanya pendulangan emas di Yahukimo membuat ribuan orang masuk untuk mendulang emas di daerah itu, bukan saja orang asli Yahukimo tetapi dari daerah kabupaten tetangga, bahkan diduga ada juga dari warga PNG. Hal ini tentu bisa berdampak terhadap situasi kamtibmas di daerah itu.

Sinut berharap agar Pemkab dan DPRD Yahukimo membuat regulasi atau perda untuk mengatur pertambangan rakyat di daerah itu.

“Kami harap agar perlu regulasi atau perda untuk mengatur pertambangan rakyat itu. Ini penting agar hanya orang Yahukimo saja yang melakukan pendulangan emas, termasuk ada kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *