JAYAPURA, Papuaterkini.com – Ketua Komisi V DPR Papua, Timiles Yikwa, SE mengaku kesal lantaran, Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Cristian Sohilait tidak menghadiri undangan rapat yang digelar di Hotel Horison Kota Jayapura, Rabu, 7 Juli 2021.
Padahal, kehadiran Kadis Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah dalam rapat tersebut sangat diharapkan, lantaran harus mengklarifikasi statementnya terkait guru wajib vaksin, yang kini menjadi keluhan para guru di Papua.
“Kami sangat kesal, karena kadis tak datang. Sesuai undangan kami bukan terkait program, tapi terkait statemen yang disampaikan kepala dinas soal guru wajib vaksin, itu hasil penelitian darimana? Kita mau tanyakan saja, apa itu benar dari pak kadis. Kalau memang benar, itu hasil penelitian dari mana, hasil survei dari mana atau kesepakatan dari mana, karena kami tidak tahu sebagai mitra?,” kata Timiles Yikwa.
Sebab, diakui Timiles Yikwa bahwa dalam satu minggu terakhir ini, banyak guru yang mempertanyakan mengenai guru wajib vaksin tersebut.
Sedangkan, situasi sekarang ada yang meninggal setelah divaksin. “Disitu banyak guru yang ketakutan, apalagi pak kadis sampaikan bahwa haknya dibayar kalau guru sudah divaksin. Ini kan sudah tidak benar, ini kan sudah melanggar hak azasi manusia dan dia sudah mengintervensi hak hidup orang,” tandasnya.
Padahal, lanjut Timiles, jika tanggungjawab guru ini, mereka mau melaksanakan, namun dibatasi dengan cara-cara seperti itu. Itu tidak boleh dilakukan.
Timiles juga mempertanyakan adanya perwakilan orang tua yang menyampaikan kurang lebih 1.000 orang yang di vaksin.
“Itu patut dipertanyakan orang tua dari mana. Sekolah dari mana. Apakah orang tua sudah divaksin, anaknya sudah vaksin? Ini tidak boleh, ini melanggar HAM,” tandas legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Untuk itulah, imbuh Timiles, Komisi V DPR Papua sebagai mitra mengundang Kadis Pendidikan untuk datang menjelaskan dan klarifikasi hal itu.
“Hari ini beliau tidak datang. Mungkin beliau di luar daerah atau dimana, kami tidak tahu. Ini malah yang diutus beberapa kepala bidang, tapi kami tidak mau buka ruang pertemuan, karena mereka bukan yang ambil kebijakan dan keputusan juga bukan mereka yang bicara soal vaksin itu, tapi kami mau klarifikasi statemen pak kadis,” paparnya.
Untuk itu, Timiles Yikwa mengimbau kepada guru guru, untuk tetap tenang, sebab Komisi V kembali akan mengundang kadis pendidikan untuk menjelaskan setelah itu baru pihaknya akan cari solusi. “Kami akan jadwalkan pertemuan ulang,” pungkasnya. (bat)