Posisi Wagub Papua, Ahmad Doli Minta Gubernur dan Koalisi Beri Kesempatan Kader Golkar

Plt Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Papua, Ahmad Doli Kurnia Tandjung. (Foto: Dian Mustika)
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Plt Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Papua, Ahmad Doli Kurnia Tandjung meminta kepada Gubernur Papua dan Partai Koalisi untuk memberikan kesempatan kepada kader Partai Golkar untuk menjadi Wakil Gubernur Papua menggantikan alm Klemen Tinal.

Ahmad Doli mengakui jika pihaknya sudah menyampaikan dalam rapat bersama partai Koalisi Papua Bangkit Jilid II yang dihadiri Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Papua di Suni Hotel & Convention, Abepura, Sabtu, 24 Juli 2021.

Menurutnya pasangan Lukas Enembe – Klemen Tinal sudah diusung sejak tahun 2013, komitmen untuk mengusung kedua nama ini kan sudah jauh – jauh hari dan ini sudah ditunjukkan semua, terutama komitmen antara Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Bahkan, kata Ahmad Doli, Partai Golkar sudah punya komitmen yang tinggi untuk mengantarkan Lukas Enembe sebagai Gubernur sampai 2023.

“Nah, oleh karena itu kami berharap tentunya, karena kemarin Pak Klemen, Wakil Gubernur Papua itu adalah Ketua DPD Partai Golkar, kami juga meminta kepada pak Gubernur dan partai koalisi untuk bisa juga memperhatikan bahwa dengan komitmen yang sudah lama kita bangun ini, harusnya gantinya pak Klemen Tinal itu juga adalah kader Golkar,” kata Ahmad Doli usai rapat koalisi.

Ahmad Doli mengatakan, jika Partai Golkar ingin setiap keputusan itu dilalui dengan proses yang demokratis. Maka, pihaknya berupaya proses penggodokan nama-nama ini diserap dulu.

Diakui, pihaknya bersama DPD provinsi telah membangun komunikasi, misalnya dengan tokoh-tokoh masyarakat, terutama tokoh Golkar Papua ini, terus melibatkan teman-teman kabupaten/kota, akhirnya menyerap aspirasi ada 6 nama calon Wakil Gubernur Papua.

“Nah, 6 nama itu kemarin sudah kami sampaikan ke koalisi dan kami sudah sampaikan ke DPP Partai Golkar, sehingga nanti DPP punya bahan untuk memutuskan 1 atau 2 nama nanti,” ujarnya.

Menurutnya, jika sesuai dengan undang-undang, memang masing-masing partai itu diharapkan bisa mengusulkan dua nama bersama-sama partai koalisi dan gubernur .

“Nah, proses itu sekarang sedang kita jalankan. Rapat hari ini akan saya laporkan ke DPP apa saja saran masukan dan dinamika yang terjadi di rapat ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi DPP untuk mengambil keputusan nama final dari DPP,” jelasnya.

“Itu tergantung dari DPP dan juga bagaimana DPP menyikapi rapat hari ini.  Hari ini kan sudah masuk ada 9 nama, maksudnya ada 3 nama diluar rekomendasi Partai Golkar. Nanti kan ada menjadi salah satu pertimbangan dari DPP mengambil keputusan mau siapa dan berapa,” sambungnya.

Yang jelas, Ahmad Doli menambahkan jika rapat partai koalisi yang digelar Sabtu, 24 Juli 2021, belum final.

“Finalnya, jika semua partai koalisi bersama gubernur menyepakati dua nama. Selama belum diambil atau keputusan antar partai koalisi dengan gubernur, dua nama ya belum selesai,” pungkasnya. (bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *