JAYAPURA, Papuaterkini.com – Memanfaatkan reses, Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda, SH, MH menfasilitasi perdamaian akibat perang suku yang terjadi di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Minggu, 4 Juli 2021.
Dalam menfasilitasi perdamaian perang suku yang terjadi tiga tahun lalu itu, Yunus Wonda didampingi Anggota DPR Papua, Agus Kogoya yang juga anak asli Ilu, tokoh masyarakat Ilu, Yumin Wonda dan Nesco Wonda.
“Memang perang suku itu, sudah hampir tiga tahun lalu. Pasca itu, masyarakat Ilu, Puncak Jaya hidup dalam ketakutan, yang dulunya mereka hidup dalam satu gereja, satu lokasi, satu honai, namun karena perang keluarga itu, akhirnya membuat mereka terpecah belah dan tidak harmonis lagi,” kata Yunus Wonda di Jayapura, Rabu, 7 Juli 2021.
Bahkan, kata Yunus Wonda, masyarakat di Distrik Ilu, masih berjaga-jaga sehingga mereka masih memegang panah dan parang yang menjadi budaya mereka selama belum ada perdamaian.
“Akhirnya, inisiatif saya bersama pak Agus Kogoya dan Yumin Wonda sebagai anak asli di sana, kami tidak tega melihat keadaan orang tua kami terus begitu. Akhirnya kami berangkat ke Ilu dan disambut masyarakat dengan antusias, bahkan masyarakat dari seluruh distrik yang konflik itu, bisa berkumpul duduk sama-sama dan makan sama-sama. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat punya kerinduan untuk berdamai dan mereka sudah capek hidup saling bermusuhan, padahal mereka masih satu keluarga besar.
“Mereka akhirnya bisa duduk dan makan bersama. Mereka sampaikan terima kasih kepada kami dari provinsi bahwa dengan kehadiran kami, masyarakat akhirnya bisa berdamai,” katanya.
Untuk itu, Yunus Wonda menyampaikan kepada Pemkab Puncak Jaya untuk menyikapi kondisi itu, untuk berperan aktif dalam menciptakan kehidupan yang rukun dan melanjutkan pembangunan di daerah itu.
“Kami sebagai anak daerah sudah lakukan itu. Kami harap ada langkah-langkah yang harus diselesaikan Pemkab Puncak Jaya bagaimana menyelesaikan secara tuntas. Kemarin kami pergi untuk pengumpulan dana untuk membantu mereka sebagai anak asli di daerah itu,” ujarnya.
Yunus Wonda menambahkan bahwa masih ada pembayaran denda adat yang membutuhkan bantuan dari semua pihak terutama Pemkab Puncak Jaya, sehingga masyarakat tidak ada lagi sekat-sekat dan persaudaraan kembali terjalin harmonis di tengah-tengah masyarakat.
“Tentu Pemkab Puncak Jaya sudah punya pikiran itu. Tinggal masalah waktu saja. Sekali lagi masyarakat harus didukung agar proses dapat selesai dalam bulan ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Yunus Wonda bersama Agus Kogoya, Yumin Wonda dan Nesco Wonda memberikan bantuan sebesar Rp 3,075 miliar.
“Memang itu, tidak cukup. Ya, paling tidak kami membantu meringankan beban masyarakat untuk menuju perdamaian,” pungkasnya. (bat)