Terapkan Prokes Ketat, Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al-Aqsha Sentani Lancar

Pemotongan hewan kurban pertama bantuan dari Anggota DPR Papua Yunus Wonda, yang dipantau langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jayapura, Steven Wonmaly dan Ketua Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Sentani, Nurdin Syanmas dan pihak dari Dinas Kesehatan serta Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura.
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Meskipun masih dalam periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, Masjid Agung Al-Aqsha Sentani, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa, 20 Juli 2021.

Ketua Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Sentani, Nurdin Syanmas mengatakan, pelaksanaan ibadah dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Diakui sejak awal pandemi Covid-19, shalat jamaah selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan di pelaksanaan shalat Ied Idul Adha tahun ini juga menggunakan halaman masjid dengan kapasitas sekitar 50 persen.

“Untuk pelaksanaan shalat Ied kali ini, kami berterimakasih kepada pa Bupati Jayapura selaku Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jayapura dan juga aparat keamanan. Bahwa, hari ini kami diizinkan untuk bisa melaksanakan shalat dengan standarnya 50 persen dari kapasitas lokasi yang tersedia,” Nurdin Syanmas ketika dikonfirmasi wartawan media online usai pelaksanaan shalat Ied Idul Adha 1442 H/2021 M, Selasa, 20 Juli 2021.

“Jadi, kami tadi gunakan halaman masjid untuk shalat Ied, terus kami tetap mematuhi standar protokol kesehatan, karena di masjid Al-Aqsha memang sejak awal kami sudah terapkan protokol kesehatan sangat ketat sekali. Ya, prokes Covid-19 tetap kita terapkan sesuai aturan pemerintah. Kami sesuaikan dengan batasan yang diberikan oleh pemerintah, termasuk saat pemotongan hewan kurban itu tidak boleh ada yang masuk kecuali petugas,” tambahnya.

Nurdin Syanmas menyebutkan BKM Masjid Agung Al-Aqsha Sentani terlebih dahulu menyemprot desinfektan dibarengi pengecekan suhu tubuh serta menyediakan tempat untuk mencuci tangan atau hand sanitizer.

“Jadi, kami tadi sekitar 30 persen dari halaman masjid yang digunakan. Kami juga membatasi jarak antara satu jamaah dengan jamaah lainnya. Para jamaah juga diwajibkan membawa sajadah masing-masing demi menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Nurdin mengatakan untuk penyembelihan hewan kurban dilaksanakan usai pelaksanaan shalat Ied Selasa (20/7) sekitar pukul 09.00 WIT. Adapun jumlah hewan kurban yang disembelih sebanyak 18 ekor sapi.

“Hewan kurban itu sapi sebanyak 18 ekor, yang merupakan bantuan Anggota DPR Papua Yunus Wonda, kemudian dari Pemkab Jayapura, Pemprov Papua, KASAU, anggota DPR RI H. Sulaiman L. Hamzah, LDII, perorangan dan kelompok patungan jamaah,” ungkapnya.

Nurdin  menambahkan, pemotongan hewan kurban dilakukan di tempat pemotongan yang terdapat di samping masjid yang telah memenuhi standar dan merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Papua dan pendistribusian daging hewan kurban dilakukan oleh petugas langsung ke masing-masing umat.

Untuk diketahui, imam dan khatib dalam pelaksanaan shalat Ied kali ini adalah Ustadz Taufik Muhammad. Sedangkan pelaksanaan shalat Ied Idul Adha dan pemotongan hewan kurban itu dipantau langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jayapura Steven Wonmaly. (irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *