Ketua Koalisi Pastikan Belum Ada Pertemuan Lanjutan Bahas Penentuan Dua Nama Cawagub

Ketua Koalisi Papua Bangkit Jilid II, Mathius Awoitauw, SE, MSi
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Koalisi partai politik (Parpol) pengusung pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen) Jilid II hingga saat ini belum memutuskan dua nama calon Wakil Gubernur (Wagub) Papua sisa masa jabatan 2017-2022.

Pasalnya, pertemuan lanjutan untuk membahas calon wakil gubernur (Cawagub) Papua pendamping Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, belum juga terjadi pasca rapat koalisi partai pengusung Lukmen Jilid II yang di skor atau di tunda pada Senin, 9 Agustus 2021.

Ketua Koalisi Papua Bangkit Jilid II, Mathius Awoitauw, SE, MSi, mengaku belum ada rencana untuk melakukan rapat koalisi lagi.

“Jangankan melakukan pertemuan, merencanakan pertemuan saja belum. Tidak ada pertemuan kemarin. Siapa yang bilang? Belum ada pertemuan (lanjutan). Kita hanya duduk cerita-cerita saja untuk atur jadwal berikut,” kata Mathius Awoitauw, di Sentani, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Ia juga mengaku belum ada perkembangan terkait penentuan dua nama Cawagub Papua oleh koalisi partai pengusung Lukmen Jilid II.

“Belum ada perkembangan soal itu,” jawab Mathius Awoitauw singkat.

Sebelumnya, meskipun di media sosial ramai dikabarkan bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe sudah memilih dua nama Cawagub Papua yang akan mendampinginya hingga 2022 nanti untuk di pilih oleh DPR Papua.

Namun, kabarnya koalisi partai pengusung pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen) Jilid II belum menetapkan dua nama Cawagub Papua.

Dari kabar yang beredar, Gubernur Papua Lukas Enembe telah memilih Yunus Wonda dan Kenius Kogoya dari enam nama Cawagub yang masuk ke koalisi partai pengusung Lukmen Jilid II.

Mengenai informasi tersebut, Ketua Koalisi Lukmen Jilid II, Mathius Awoitauw mengatakan, terkait dengan usulan untuk menentukan siapa Cawagub yang akan menggantikan (Alm) Klemen Tinal, sebelumnya partai pengusung menemui Gubernur Papua Lukas Enembe. Pertemuan itu, untuk menginformasikan terkait tahapan-tahapan yang sudah dilakukan oleh koalisi partai pengusung.

“Kita ketemu beliau sebagai gubernur dan pertemuan itu tidak resmi, karena itu hanya sebagai etika saja. Bahwa, pak gubernur juga perlu memberikan beberapa pandangan. Karena nanti yang akan pakai wakil gubernur adalah gubernur. Jadi harus cocok dan tidak boleh kawin paksa,” ungkapnya, di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa, 10 Agustus 2021 lalu.

Untuk diketahui, Koalisi Partai Pengusung Lukmen Jilid II belum juga menentukan nama yang selanjutnya akan diserahkan ke DPR Papua melalui Gubernur Papua untuk menentukan siapa selanjutnya yang akan mendampingi Gubernur Papua Lukas Enembe menggantikan Almarhum Klemen Tinal sebagai Wakil Gubernur Papua. (irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *