Pembakaran Polsek Nimboran Dipicu Ada Isu Warga Tertembak

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
banner 120x600
banner 468x60

SENTANI, Papuaterkini.com – Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Nimboran dan rumah dinas Kapolsek Nimboran di Genyem Kota, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua, dibakar warga pada Senin, 2 Agustus 2021.

Menurut Kepala Distrik (Kadistrik) Nimboran, Marsuki Ambo mengatakan, pembakaran Polsek tersebut dipicu oleh adanya warga yang mabuk, kemudian berbuat keonaran dan melakukan pemalakan.

Kemudian, tak lama polisi mendatangi lokasi kejadian untuk mengamankan warga yang berbuat onar dan pemalakan, namun dilawan oleh warga tersebut.

“Persoalannya seperti begini, ada anak-anak mabuk lakukan pemalakan di Pobaim dan polisi kesana amankan dorang. Setelah diamankan, rupanya anak-anak mabuk ini lawan polisi. Jadi, informasi seperti itu, menantang polisi dan polisi membela diri kan begitu. Kasih keluar tembakan, saya tidak tahu secara persis apakah tembakan itu mengarah kepada korban atau bagaimana, itu saya tidak tahu persis,” jelas Kadistrik Marsuki Ambo ketika dihubungi wartawan media online ini.

“Lalu ada salah satu masyarakat yang kena peluru begitu. Warga yang kena peluru ini akhirnya dianggap bahwa itu telah meninggal, padahal tidak,” sambungnya.

Namun, kata Kadistrik Marzuki Ambo, ternyata korban ini dalam kritis dan dibawa turun dengan ambulans, kemudian massa langsung bergerak pergi bakar (kantor) Polsek dengan rumah dinas Kapolsek gitu.

“Kejadiannya seperti begitu, jadi saya belum tahu persis kronologi yang sebenarnya seperti apa. Itu hanya laporan dari staff saya di distrik begitu saat di kantor, laporannya sekitar jam 11 siang tadi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Marsuki Ambo mengaku jika sudah sering terjadi kejadian mabuk-mabukan dan melakukan aksi pemalakan di daerah tersebut. Namun, untuk melakukan perlawanan terhadap polisi ini baru kali ini terjadi.

“Kalau mabuk dan palak itu sudah biasa, tapi mungkin karena masyarakat ini merasa bagaimana, akhirnya terjadi begitu. Sementara ini, ada dari Polsek sudah minta dukungan dari Polres dan tim Brimob sudah naik kesini,” ujarnya.

“Ahh tidak, baru kali ini terjadi (pembakaran kantor Polsek). Sa ini sudah cukup lama di Nimboran, baru kali ini terjadi pembakaran tersebut,” pungkasnya.

Kadistrik Nimboran, Marzuki Ambo.

Kapolda Papua: Pembakaran Polsek Nimboran Dipicu Orang Mabuk yang Melakukan Pemalakan

Sementara itu ditempat terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menyebutkan pembakaran Kantor Polsek Nimboran berawal saat terjadi keributan oleh warga yang dipengaruhi oleh Miras.

“Kejadian berawal dari adanya warga mabuk berbuat keonaran dan melakukan pemalakan, selanjutnya anggota kami mendatangi lokasi. Setelah anggota tiba dilokasi kejadian warga melakukan perlawanan pada anggota,” ujar Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin siang.

Kapolda menerangkan, setelah anggota Polsek Nimboran mendapatkan informasi dari masyarakat, ada warga yang mabuk dan melakukan pemalakan di jalan, sehingga anggota langsung tiba dilokasi dan berusaha mengamankan pelaku, namun pelaku melakukan perlawanan.

“Karena ada perlawanan dari korban pada anggota, sehingga anggota pun  melakukan penembakan peringatan dan mengenai korban. Isu inilah, sampai kepada keluarganya bahwa korban dikatakan meninggal dunia, padahal masih hidup,” ujar Kapolda.

Adanya isu yang mengatakan warga ini meninggal, kata Kapolda, tiba-tiba sekelompok warga mendatangi kantor Polsek dan melakukan pembakaran.

Dikatakan, pihaknya belum mendapatkan data kerugian apa saja dari kebakaran Kantor Polsek ini, karena anggota masih menuju ke lokasi kejadian.

Sebelumnya, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Williamson Agusthinus Maclarimboen menjelaskan, warga korban penembakan itu dilaporkan telah meninggal dunia, namun setelah dikonfirmasi ulang warga tersebut masih hidup dan mengalami luka.

Kapolres Fredrickus Maclarimboen mengatakan, pembakaran kantor Polsek itu terjadi, setelah anggota yang merespon laporan adanya orang mabuk dan berusaha mengamankan, namun ada perlawanan, sehingga ada tembakan peringatan.

“Ada dugaan rekoset dari tembakan itu mengakibatkan seorang warga terluka. Akibat tembakan ini, sekelompok warga membakar polsek,”ungkapnya.

Ia menambahkan, korban mengalami luka tembak di bagian kepala dan korban telah di rujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis. (irf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *