Cabor Panahan PON XX Papua Mulai Dipertandingkan, 15 Emas Diperebutkan

Venue Panahan yang berada di Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, salah satu venue yang bakal dihibahkan Pemprov Papua ke penerima manfaat akhir.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Pertandingan cabang olahraga (cabor) Panahan kini mulai digelar  di Venue Panahan PON XX Papua di Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Rabu, 29 September 2021.

Pertandingan perdana Panahan ini dibuka dengan resmi Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua, DR. Yunus Wonda, SH M, dengan jumlah peserta panahan ada 20 provinsi.

Ketua PB PON Papua, DR. Yunus Wonda, SH MH menyampaikan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir hari ini untuk menyaksikan pembukaan pertandingan cabor Panahan yang berlangsung di Venue Panahan di Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

“Kami harap, didalam mulai pertandingan ini, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) dan menjaga kebersamaan sebagai anak bangsa, serta tetap menjunjung tinggi sportifitas,” kata Yunus Wonda.

Namun yang terpenting, kata Yunus Wonda, PON XX di Papua ini diharapkan dapat mempersatukan anak anak bangsa, anak anak negeri diatas tanah ini.

“Untuk itu, atas nama ketua Umum PB PON Papua XX 2021, saya menyampaikan selamat untuk hari ini dan sekaligus membuka secara resmi pertandingan Panahan ini,” ujarnya.

Yunus Wonda mengatakan, PON XX ini menjadi ajang bagi anak anak Papua untuk lebih banyak dibidang olahraga karena di Papua ini gudangnya atlet-atlet olahraga.

“Ini moment, apalagi semua fasilitas sudah dibangun. Mari kita semua berada dalam moment ini untuk bagaimana fasilitas yang sudah dibangun ini kita gunakan, sehingga kedepan akan muncul atlet-atlet Papua yang handal. Baik di kanca nasional maupun internasional,” tandasnya

Dikatakan, PON XX ini momen akbar, pemerintah harus bisa memikirkan untuk membuka event-event pertandingan, baik secara nasional maupun secara internasional, karena standar fasilitas pada setiap cabang olahraga sudah tersedia.

“Kita juga harus pro aktif untuk setiap tahun membuka event, sehingga setelah PON ini, semua peralatan dan fasilitas yang telah di bangun ini tidak mubazir, tidak terbengkalai begitu saja atau mangkrak. Ini yang harus kita hindari, untuk itu kani minta supaya semua cabor yang ada dan yang sudah dibangun ini mari kita jaga bersama,” ujarnya.

Yunus Wonda yang juga sebagai Wakil Ketua I DPR Papua menambahkan, jika sampai 29 September 2021, hampir semua cabang olahraga  ada dan semua sudah mulai di pertandingkan, bahkan sudah berjalan normal sambil menunggu pembukaan di tanggal 2 Oktober 2021.

Yunus berharap semua pertandingan dapat berjalan dengan sukses.

“Untuk itu, mari kita semua memberi dukungan. Intinya, hari ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan semua rakyat Papua yang telah memberi dukungan full juga suport karena bisa menjadi tuan rumah yang baik, dan semua pelaksanaan berjalan sukses. Tadi kita sudah wujudkan dan ini kita terus pertahankan sampai PON selesai,” paparnya.

Dari semua pertandingan yang ada, Yunus Wonda mengakui, tentu ada banyak dinamika sana sini yang dihadapi.  Namun  kata Yunus Wonda, tetap harus belajar karena ini hal baru yang harus dipelajari untuk bagaimana kita bisa menangani ivent- ivent besar seperti ini.

 

“Ya, kami harap ini akan berjalan dengan sukses tanpa hambatan sampai pelaksanaan PON selesai,” harapnya.

Masih ditempat yang sama, Ketua Harian Perpani Papua, Hengky Sawaki mengungkapkan, jika semua peserta panahan ada 20 daerah.

“Ada yang full tim ada yang tidak. Tapi total 160 atlet lebih yang bertanding. Panahan memperebutkan 15 medali emas, lima riket putri, untuk individu putra dan putri, dua beregu putra putri dan satu mix tim. Jadi, semua provinsi turun di laga ini,” jelas Hengky Sawaki.

Kendati demikian, Hengky Sawaki, mengakui jika panitia sendiri memiliki banyak kendala. Di antara perhatian PB PON terhadap panitia di lapangan tidak ada.

Bahkan, imbuhnya, selama panitia kerja hampir dua minggu, sama sekali PB PON tidak datang duduk bersama pihaknya. Untuk menanyakan, apakah ada kekuarangan.

“Namun, meski secara swadaya, tapi demi Papua kami tetap kerja. Jadi, sangat disayangkan, sebab kerja sama ini tidak jalan. Kalau jalankan,  mestinya mereka datang pantau atau lihat seperti apa persiapan kita dari awal sampai terakhir,” bebernya.

Hanya saja, tegas Hengky Sawaki, apa yang telah disepakati di teknikal meeting tetap akan dijalankan. Seri pertama berjalan tanpa gangguan dan diharapkan pada seri-seri berikutnya juga tidak ada gangguan atau kendala dan bisa selesai tepat waktu.

“Jadi, hari ini ada 20 daerah, tapi siapapun tidak boleh masuk di lapangan selain atlet. Karena ini masih babak penyisihan untuk bisa lolos kebabak berikutnya. Kalau beregu biasanya diambil tiga yang terbaik. Setelaj beregu putra maupun putri masuklah mix tim. Yang terbaik di putra dan putri itulah yang nanti dipasangkan,” paparnya.

Hengky Sawaki menambahkan, jika Tim  Perpani Papua sendiri menargetkan tiga emas. “Itu sesuai terget yang diberikan Ketua Perpani Papua, tapi kalau bisa lebih,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman yang hadir dalam pembukaan pertandingan Panahan ini berharap,  Panahan bisa seperti bulutangkis, yang punya tradisi medali emas pada setiap Olimpiade.

“Juga bisa seperti angkat besi, karena ini nanti mereka naik lagi peluang kita dan pastinya peluang kita juga akan sangat baik,” kata Marciano.

Oleh karena itu, Marciano meminta, Pengurus Besar (PB) Perpani,  dalam event ini bisa ada atlet atlet baru yang akan muncul yang nantinya bisa menjadi atlet masa depan.

 

“Oleh karenanya,  melaksanakan ivent olahraga nasional ini dengan sebaik baiknya. Menjunjung tinggi fair playnya juga sportifitasnya harus dijaga,” tegasnya.

Namun ia yakin, dengan penerapan Prokes ketat agenda panahan ini bisa selesai sampai tanggal 9 Oktober 2021, dengan menghasilkan atlet-atlet berprestasi,  tidak saja kebanggaan daerah, tapi juga kebanggaan Indonesia.

Dengan fasilitas yang baik ini, ia pun minta Pengurus Provinsi (Pengprov) Perpani di Papua bisa menggerakkan minat masyarakat Papua sejak usia dini, mulai dari anak anak sampai ke junior bahkan sampai nanti menjadi tim nasional.

“Ini juga menjadi bagian dari PB Perpani untuk mensosialisasikan terus cabor Panahan bahwa panahan ini juga bisa menjadi olahraga yang betul betul bisa menjadi andalan,” pungkasnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *