Gubernur Lukas Enembe Mendadak Hadiri Penutupan Sidang DPR Papua

Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH menandatangani kesepakatan bersama dalam penutupan sidang DPR Papua, Rabu, 15 September 2021.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH secara mendadak menghadiri acara penutupan sidang atau rapat paripurna DPR Papua dengan agenda penetapan LKPJ Gubernur Papua tahun 2020 dan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2020, Rabu, 15 September 2021, malam.

Tentu saja, kehadiran Gubernur Lukas Enembe dalam sidang ini, membuat sebagian anggota DPR Papua terkejut. Apalagi, kehadiran Gubernur Enembe ketika sedang berdoa penutupan. Apalagi, sudah lama, Gubernur Enembe tidak pernah hadir dalam sidang, lantaran tengah fokus untuk kesehatannya.

Gubernur Lukas Enembe pun kemudian duduk bersama dengan pimpinan DPR Papua, yang langsung disambut Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE dan Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, SSos, MM dan Plt Sekda Papua, Ridwan Rumasukun.

Gubernur Lukas Enembe pun kemudian menandatangani berita acara kesepakatan bersama dengan pimpinan DPR Papua.

“Malam hari ini, bapak Gubernur telah hadir bersama-sama kita. Tadi pak gubernur komunikasi kalau bisa hadir dalam sidang, beliau meski dalam kondisi kesehatan yang belum 100 persen pulih, namun beliau ingin bersama-sama dengan kita,” kata Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE ketika memimpin sidang didampingi Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, SSos, MM yang langsung disambut tepuk tangan anggota DPR Papua dan pimpinan OPD.

Dikatakan, dalam komunikasi itu, Gubernur Lukas Enembe menyatakan bersedia untuk hadir dalam rapat paripurna ini.

“Beliau juga sampaikan permohonan maaf, tidak bisa membacakan sambutan, tapi beliau hadir untuk menandatangani saja kesepakatan bersama ini,” ujarnya.

Atas nama, pimpinan dan lembaga DPR Papua, Jhony Banua menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Lukas Enembe yang bersedia hadir bersama dengan DPR Papua dalam sidang ini.
Usai penutupan sidang, Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw kepada wartawan menegaskan, jika hubungan DPR Papua dengan eksekutif sangat baik dan harmonis.

“Kita ketemu pak Gubernur itu biasa dan kapan saja, terbukti dengan hari ini tadi lewat telepon, saya minta pak Gubernur untuk hadir. Beliau sampaikan bahwa kondisi kesehatan belum pulih 100 persen, beliau tidak bisa sampaikan sambutan. Saya sampaikan bahwa beliau bisa hadir menandatangani kesepakatan bersama,” ungkapnya.

Hal itu, lanjut Jhony Banua, ternyata Gubernur Lukas Enembe sangat merespon dengan DPR Papua, sehingga hadir hanya untuk menandatangani kesepakat bersama.

“Kita juga memberikan apresiasi kepada pak Gubernur, walau kita tahu sendiri kondisi kesehatan belum pulih 100 persen, namun beliau hadir bersama-sama dengan DPR Papua untuk menandatangani kesepakatan bersama,” ujarnya.

Kehadiran Gubernur Enembe dalam rapat paripurna ini, kata Jhony Banua, tentu akan menjadi motiviasi bagi DPR Papua.

“Tapi, prinsip kita adalah kita akan melakukan yang terbaik, apa yang kita bicarakan adalah terbaik untuk masyarakat atau rakyat kita. Kami dan pak gubernur sepakat bahwa semua untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.

Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy menambahkan, kehadiran Gubernur Lukas Enembe menunjukkan komitmen tegas Pemprov Papua, hubungan antara eksekutif dan legislatif itu harmonis.

“Sesungguhnya pak gubernur sebagai kepala daerah selalu berkomitmen tegas Pemprov Papua dan kita sebagai pemerintahan serta hubungan legislatif dan eksekutif itu baik. Sesungguhnya, pak gubernur secara pribadi dan sebagai kepala daerah selalu berkomitmen itu, mau hadir sebenarnya,” katanya.

Soal ketidakhadiran Gubernur sebelumnya, imbuh Yulianus Rumbairussy, tentu punya alasan yang jelas, apalagi kondisi kesehatan Gubernur.

“Yang jelas, beliau ingin menunjukkan bahwa kita bersama – sama dengan pemerintah untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat Papua,” imbuhnya.

Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH berbincang dengan Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE usai penutupan sidang DPR Papua, Rabu, 15 September 2021.

Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat DPR Papua, Mustakim HR menambahkan, kehadiran Gubernur dalam sidang itu, tentu surprise bagi anggota DPR Papua dan pimpinan OPD.

“Tentu kami tidak menyangka bahwa pak Gubernur bisa hadir. Namun sesungguhnya keinginan beliau itu, sudah sangat merindukan untuk hadir di DPR Papua, namun karena kondisi kesehatan beliau, sehingga sudah beberapa kali sidang, beliau tidak bisa menghadiri,” katanya.

Namun, lanjut Mustakim, kerinduan Gubernur untuk hadir dalam sidang di DPR Papua itu, bukan kali ini saja, tapi sudah lama untuk hadir.

Menanggapi keinginan anggota dewan agar bisa hadir dalam persidangan, Mustakim mengatakan, sesungguhnya dari Fraksi Demokrat tentu ingin menghadirkan gubernur, namun karena kondisi kesehatan sehingga tidak bisa hadir.

“Malam ini, meski diakhir mau penutupan, tapi beliau ingin hadir menandatangani langsung kesepakatan bersama LKPJ itu,” imbuhnya.

Mustakim menambahkan, jika melihat kondisi gubernur, jika datang menghadiri sidang DPR Papua, namun yang membacakan orang lain yang ditunjuk, tetap sah.

“Beliau malam ini, beliau harus hadir untuk menandatangani kesepakatan bersama itu di gedung DPR Papua, bukan di kediaman atau di kantor beliau, itu intinya. Ini juga tentu memberikan spirit baru bagi kami, bahkan semua anggota menyambut baik kehadiran gubernur, karena kita juga merindukan kehadiran beliau, begitu juga sebaliknya, beliau sangat rindu untuk hadir di gedung ini,” imbuhnya. (bat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *