Anggota DPR Papua ini, Bantu Mesin Parut Sagu Rakitan Sendiri di Kampung Waibron

Anggota DPR Papua, Timotius Wakur mempraktekkan pangur sagu dengan mesin hasil rakitannya senidri di Kampung Waibron Banu, Distrik Moy, Kabupaten Jayapura, Kamis, 28 Oktober 2021. (istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota DPR Papua, Timotius Wakur memberikan bantuan mesin parut sagu rakitan sendiri dan chainsaw atau gergaji mesin kepada warga Kampung Waibron Banu, Distrik Moy, Kabupaten Jayapura, Kamis, 28 Oktober 2021.

Bantuan yang diberikan legislator Papua dari Jalur Pengangkatan Wilayah Adat Laapago ini, juga memberikan bantuan dana untuk warga setempat dalam mendukung upaya mengolah sagu dalam upaya meningkatkan ekonomi.

Meski Timotius Wakur, Anggota DPR Papua yang berasal bukan berasal dari wilayah Adat Tabi ini, namun ia tetap peduli membantu warga kampung lain yang membutuhkan bantuan.

“Ya, latar belakangnya, saya berasal dari kampung. Keprehatinan saya kepada mama-mama dan bapak – bapak yang ada di kampung, mereka pangur sagu itu bisa dilakukan 2 – 3 hari dalam seminggu, karena tulang punggung ekonomi,” kata Timotius Wakur.

Soal ekonomi kerakyatan, Timotius Wakur mengaku jika kata itu enak diucapkan, namun sulit dilakukan dan perlu tindak nyata dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan tersebut.

“Nah, apa yang harus kita perbuat untuk meringankan tenaga mereka. Apalagi, usia – usia mereka senja. Mereka tinggal di kampung, yang identik dengan rumah yang memakai daun sagu dan bambu. Jika bisa membantu mereka, itulah salah satu untuk mengangkat ekonomi rakyat, sehingga itu jadi latar belakang saya membantu,” ujarnya.

Apalagi, dengan mesin parut sagu dan gergaji mesin itu, tentu akan meringankan pekerjaan warga dalam memangkur atau menokok sagu secara tradisional dan menebang pohon sagu, sehingga lebih cepat, praktis dan lebih efisien untuk diolah menjadi tepung sagu, bahkan mesin parut sagu itu bisa disewakan, sehingga bisa mendatangkan pendapatan bagi warga.

Ia mencontohkan jika dari 69 anggota DPR Papua, setiap anggota membuat 2 mesin parut sagu itu, kemudian dibagikan kepada warga sebagian ke Waropen – Serui, Mamberamo Raya, Merauke, Jayapura dan lainnya, tentu akan sangat dirasakan manfaatnya bagi warga yang mata pencahariannya memangkur sagu.

Soal mesin parut sagu itu, Timotius Wakur mengaku mesin itu merupakan mesin parut sagu hasil rakitannya sendiri. Setelah ia melihat mesin parut sagu yang diciptakan Pak Made terlalu canggih dan dinilainya belum pas masuk masyarakat kampung.

“Ini mesin parut sagu sederhana. Ide saya ini muncul melihat mesin pemotong keripik singkong dan ubi, namun parut sagu ada contoh satu di salah satu toko, sehingga ia meminta untuk membuat lebih besar sedikit dengan mendesain parutan sagu dan mesinnya. Saya langsung membuatnya dan ternyata jadi, padahal tidak menghabiskan biaya yang mahal dan sederhana sekali,” papar Timotius Wakur.

Anggota DPR Papua, Timotius Wakur menyerahkan bantuan mesin parut sagu kepada Agusta Done, Warga Kampung Waibron Banu, Distrik Moy, Kabupaten Jayapura, Kamis, 28 Oktober 2021. (Istimewa)

Bahkan, dalam kesempatan itu, Timotius Wakur yang juga Anggota Komisi IV DPR Papua ini, mempraktekkan cara menggunakan mesin parut sagu tersebut dihadapan warga setempat.

Jika setiap kampung memiliki 10 mesin parut sagu itu, setidaknya setiap distrik ada dua unit mesin itu, Timotius Wakur optimis masyarakat bisa meningkatkan pendapatannya dari mengolah pohon sagu itu.

Sementara itu, Piter Samonsabra, perwakilan warga Kampung Sabron Banu, Distrik Moy, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan tersebut.

Menurutnya, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian anggota DPR Papua, terhadap warga kampung. Meski bukan Anggota DPR Papua dari pengangkatan wilayah Tabi.

“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami di sini yang sehari harinya berkebun dan memangkur sagu. Kami menyampaikan terimakasih dengan bantuan ini,” kata Piter.

Menurutnya, bantuan mesin parut sagu dan chainsaw itu akan digunakan pihaknya dalam pengolaaan sagu, yang merupakan sumber ekonomi warga kampung setempat.

Sementara itu, Agusta Done, warga yang menerima bantuan mesin parut sagu dan gergaji mesin itu, tampaknya tidak mampu menyembunyikan rasa harunya, hingga menangis.

Ia tidak menyangka akan mendapatkan bantuan dari Anggota DPR Papua dalam meringankan bebannya ketika memangkur sagu.

Agusta Done berharap rumah yang dibangun alm suaminya yang hampir 10 tahun lalu meninggal dunia, bisa diberikan bantuan oleh pemerintah daerah maupun anggota DPR Papua.(bat)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *