SENTANI, Papuaterkini.com – Setelah perhelatan pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Panahan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Venue Panahan, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura dibuka resmi pada 29 September 2021 lalu, maka memasuki hari keenam atau Senin, 3 Oktober 2021, hari ini dimulai perebutan Medali Emas.
Medali emas pertama Cabor Panahan akan diperebutkan pada nomor individual recurve dan compound. Tuan rumah Papua dan Jawa Timur akan mengawali pertarungan di nomor individual recurve putri.
Duel antara Diananda Choirunisa melawan Rezza Octavia akan mengawali perebutan medali emas pertama di cabor yang mengandalkan akurasi.
“Ini partai menarik, kami masyarakat Papua menunggu, siapa terbaik diantara mereka berdua dan kami mohon dukungan doa sari seluruh masyarakat Papua, sehingga medali emas pertama Cabor Panahan bisa direbut oleh atlet Panahan Papua,” kata Ketua Panpel Cabor Panahan Hengki Sawaki.
Dikatakan Sawaki yang juga Wakil Ketua Pengprov Perpani Papua ini bahwa pertandingan ini juga merupakan pertemuan pertama dua punggawa pelatnas di ajang nasional ini.
Rezza merupakan atlit muda Papua pertama yang berhasil masuk dalam Pelatnas panahan yang diproyeksikan ke Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu, sedangkan Diananda merupakan atlit senior yang telah malang melintang di berbagai event internasional.
Terakhir Diananda tampil di Olimpiade Tokyo di nomor individu putri dan mixed tim bersama Riau Ega Agata Salsabila.
“Selama Pelatnas Olimpiade, perolehan skoring keduanya tidak jauh berbeda, bahkan jika dibandingkan penampilan keduanya pada perebutan tiket Olimpiade di Perancis, penampilan Rezza tidak kalah dengan Diananda, ada yang mengatakan Rezza leading, namun karena tim putri gagal meraih tiket Olimpiade, maka satu tiket Indonesia menjadi milik Diananda peraih medali di Asian Games Jakarta,” Bebernya.
Bahkan, kata Mantan Anggota DPRD Provinsi Papua ini, pertarungan perebutan medali emas hari ini akan melibatkan pelatih-pelatih terbaik saat ini, ada Permadi Wibowo, Lilies Handayani dua pelatih yang mendampingi tim Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Permadi mampu menghantarkan tim putra Indonesia di Olimpiade Tokyo jauh lebih bàik dari tim putri yang dipimpin Lilies, sementara Papua yang dilatih Wiryawan Richard Yohanis alias Coach Iwan merupakan salah satu pelatih bertangan dingin yang mampu membentuk tim panahan Papua menjadi salah satu tim yang disegani pada PON XX.
“Kita tunggu strategi dan kematangan mereka mendampingi anak didiknya dalam berburu emas di nomor bergengsi individu recurve. Ketenangan dan kematangan atlit menjadi faktor penentu, dorongan dan motivasi pelatih akan memberikan kekuatan bagi sang atlit, namun diatas semua itu, ada faktor-faktor non teknis yang lebih menentukan. PON Papua akan menjadi sejarah bagi Rezza Octavia dan Alvianto Bagas Prastiyadi, dua pemanah masa depan Indonesia,” imbuhnya. (aw/humasperpani/bat)