Orang Papua Harus Disiapkan Jadi Jenderal TNI

Anggota Komisi I DPR Papua, Yonas Alfons Nussy (Kiri) dan Laurenzus Kadepa.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota Komisi I DPR Papua, Yonas Alfons Nussy meminta agar Panglima TNI dan Pangdam XVII/Cenderawasih serta Pangdam XVI/Kasuari untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak Papua menjadi perwira TNI.

Bahkan, Anggota DPR Papua dari Jalur Pengangkatan atau Otsus itu, meminta agar menyiapkan generasi OAP dalam berkarir sebagai perwira hingga perwira tinggi alias jenderal di lingkungan TNI.

Sebab, Yonas Nussy menilai bahwa anak Papua yang telah menjadi perwira tinggi di TNI seperti Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi, Brigjen TNI (Purn) Abraham Oktovianus Atururi, Letjen TNI Herman Asaribab (alm), Letjen TNI Hamdan Ali Bogra dan Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, seolah terputus dengan adik-adik atau junior dibawahnya yang berkarir di TNI untuk menggantikan mereka.

Dikatakan, saat ini ada rekrutmen untuk sekolah perwira TNI yang telah dibuka oleh Kodam XVII/Cenderawasih, namun sesuai dengan aturan, prajurit TNI harus mengikuti tes seleksi perwira TNI.

“Sebagai wakil rakyat, saya memohon kepada Panglima TNI dan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk dapat memperhatikan dan melihat anak-anak Papua maupun anak-anak non Papua yang telah bekerja dengan setia membhaktikan dirinya di Provinsi Papua, untuk tidak terlalu mempersulit atau memberatkan dalam seleksi perwira itu,” kata Yonas Nussy.

Diakui, memang pihaknya tidak bisa melakukan intervensi terhadap keputusan dalam lembaga itu dalam rekrutmen perwira, namun ia melihat banyak prajurit TNI khususnya OAP yang telah membhaktikan dirinya dengan sungguh – sungguh di Korem – Korem yang berupaya mengikuti seleksi masuk perwira.

Yang jelas, lanjut Yonas Nussy, jika menyangkut dukungan pemerintah daerah, DPR Papua tentu siap melakukan komunikasi dengan eksekutif dalam rangka upaya mewujudkan banyak prajurit TNI khususnya dari OAP bisa masuk dan diterima sekolah perwira TNI atau memperbaiki status kepangkatan mereka.

“Kami beri apresiasi kepada TNI, baik Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam Kasuari yang telah menjaga kedaulatan Indonesia yang ada di Papua dan Papua Barat, sehingga mereka tidak sendiri, tapi mereka didukung pemerintah daerah dan DPR Papua memberikan dukungan penuh, sehingga mereka bisa ikut pendidikan perwira TNI,” jelasnya.

Ia berharap banyak OAP yang bisa menggantikan jenjang kepangkatan senior mereka seperti Freddy Numberi, alm Herman Asaribab dan lainnya hingga menjadi perwira tinggi atau jenderal.

“Memang para senior seperti pak Freddy Numberi, Bram Ataruri dan Alm Herman Asaribab, ini jauh sekali rentangnya dengan juniornya.  Untuk mempersiapkan itu, kita butuhkan perwira – perwira muda khususnya dari OAP, sehingga dengan kerendahan hati saya minta kepada Panglima TNI, Pangdam XVII/Cenderawasih dan Pangdam Kasuari untuk dapat memperhatikan mereka bisa menjadi perwira, sehingga tidak dianggap sulit bagi OAP untuk menjadi perwira bahkan hingga jenderal,” paparnya.

Apalagi, imbuh Yonas Nussy, anak-anak OAP yang ada di TNI merasa kesulitan untuk mendapatkan perwira dan harus ada dukungan, finansial dan lainnya untuk sekolah perwira tersebut.

“Untuk itu, kami akan melakukan komunikasi dengan Panglima TNI, karena dari Mabes Polri kami sudah melakukan komunikasi. Itu komitmen kami sebagai wakil rakyat untuk melahirkan anak-anak Papua menjadi perwira tinggi alias jenderal di negerinya sendiri, dalam memperkuat kedaulatan Negara di Papua,” pungkasnya.

Senada dikatakan Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa yang mendukung perekrutan OAP untuk menjadi perwira di lingkungan TNI, bukan hanya di Polri saja.

“Di TNI juga penting. Dulu orang Papua di TNI, luar biasa semua mulai dari Freddy Numberi, Bram Ataruri hingga terakhir masih ada Ali Bogra dan Pak Wayangkau. Itu luar biasa,” katanya.

Hanya saja, lanjut politisi Partai Nasdem ini, jika melihat senior mereka dengan generasi OAP yang ada di lingkungan TNI saat ini, jauh sekali rentang karir.

“Mestinya harus ada prajurit OAP yang ada dibawahnya, tidak boleh terputus atau jauh rentangnya dengan senior mereka, sehingga harus ada pengganti mereka dalam sisi kaderisasi bagi OAP dalam jajaran mulai dari perwira, perwira menengah dan perwira tinggi.

“Saya mau orang Papua itu banyak yang berpangkat jenderal nantinya. Kenapa hanya dari Batak dan Jawa saja yang banyak, kami mau jenderal dari orang Papua,” imbuhnya. (bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *