Siapkan Pemimpin Papua, PKS Gelar Sekolah Kepemimpinan Partai

Ketua DPP PKS, DR Pardan Prasetyo didampingi Ketua DPW PKS Papua, Suherman, Staf Ahli Gubernur Papua, Triwarno Purnomo, Ketua DPD Partai Hanura Papua, Kenius Kogoya, Ketua KPU Papua,  Adam Arisoy membuka Sekolah Kepemimpinan Partai di Hotel Horison Ultima, Kota Jayapura, Selasa, 19 Oktober 2021.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Papua terus berupaya untuk menyiapkan pemimpin – pemimpin masa depan di Bumi Cenderawasih. Salah satunya, melalui Sekolah Kepemimpinan Partai.

Sekolah Kepimpinan Partai Workshop Pemilu di Tanah Papua itu, dibuka oleh Ketua DPP PKS, DR Pardan Prasetyo didampingi Ketua DPW PKS Papua, Suherman, Staf Ahli Gubernur Papua, Triwarno Purnomo, Ketua DPD Partai Hanura Papua, Kenius Kogoya, Ketua KPU Papua,  Adam Arisoy di Hotel Horison Ultima, Kota Jayapura, Selasa, 19 Oktober 2021.

Ketua DPP PKS DR Pardan Prasetyo menegaskan bahwa PKS bukan partai eksklusif, tapi PKS membuka diri untuk semua yang ingin bergabung.

“PKS adalah milik semua warga Negara Indonesia yang ingin bersama PKS dalam rangka membangun negeri ini dan mensejahterakan rakyat Indonesia,” kata Pardan.

Dalam kesempatan ini, Pardan Prasetyo, meminta pengurus PKS untuk memperkuat database pemenangan menghadapi pemilu tahun 2024.

“Luar biasa, dalam PKS ada prinsip membuka pikiran untuk maju dan terus belajar, meski punya pengalaman, namun sekolah ini sangat penting, artinya bahwa untuk menjadi pengurus dan pemimpin masa depan, harus berpegang pada ilmu yang memadahi,” katanya.

Apalagi, imbuh Pardan, pemilu tahun 2019 menjadi pelajaran bagi PKS, sehingga dengan adanya workshop itu, akan menjadi tambahan semangat bagi semua pengurus dan kader PKS di Papua menghadapi pemilu 2024.

Ketua Umum DPW PKS Papua, Suherman, SH mengatakan, kegiatan ini adalah sistem sekolah kepimpinan partai yang bertujuan untuk menciptakan para kader di internal partai.

“Jadi, ini merupakan sarana untuk kadernisasi partai dalam rangka menyiapkan kader-kader PKS untuk menjadi pemimpin-pemimpin ke depannya,” kata Suherman.

Apalagi, kata Suherman, PKS sendiri sebagai salah satu partai politik punya tanggungjawab besar untuk menyiapkan para pemimpin dimasa depan. Baik itu di legislatif maupun di eksekutif.

Suherman berharap dengan adanya sekolah kepimpinan partai ini, ke depannya dapat menciptakan pemimpin baru yang duduk di tingkat pusat.

“Kami berharap,  kedepannya juga akan lahir pemimpin-pemimpin dari PKS di tingkat nasional,” harap Suherman.

Dikatakan, PKS sendiri ada beberapa sistem. Pertama adalah sekolah kepemimpinan partai, kemudian juga ada unit pembinaan anggota. Itu yang dilaksanakan secara lebih rutin. Misalnya, bisa nanti bulanan sebagai sarana untuk pembinaan.

“Nah, yang lebih tinggi lagi karena tidak menutup kemungkinan bahwa di 2024 itu nanti waktunya sangat mepet, sehingga dari seleksi-seleksi yang ada, itu kiranya yang nanti akan menduduki jabatan-jabatan di legislatif maupun sebagai kepala daerah. karena memang partai harus memilih yang sudah diseleksi,” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, jika dalam kegiatan ini, pihaknya  telah menghadirkan peserta dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota.

“Peserta yang hadir dalam kegiatan terdiri dari badan pengurus partai di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Papua. Jadi, semua pengurus provinsi hadir,  serta beberapa pejabat publik dari PKS. Bahkan, juga menghadirkan anggota DPR dari PKS dan kepala daerah. Serta pengurus DPD se Provinsi Papua,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Bapilu DPW PKS Papua, HM Darwis Massi, SE menambahkan, jika sekolah kepemimpinan partai ini merupakan hal yang sangat positif dalam rangka peningkatan kapasitas di struktur partai.

“Terutama kepada kader-kader partai agar mereka betul-betul paham  mengenai bagaimana kedepan  bisa mencipatkan kader-kader politik yang kemudian mampu menjadi pemimpin masa depan,” ujar Darwis Massi yang juga sebagai Anggota DPR Papua.

Menurutnya, jika ingin menjadi pemimpin masa depan dalam partai, maka ada tiga hal yang harus ditanamkan. Pertama, punya kredibilitas kedua punya elektibilitas dan yang ketiga punya asetbilitas.

“Kredibiltas itu punya kemampuan untuk mengetahui tentang bagaimana kondisi politik bangsa, bagaimana kaidah-kaidah hukum dalam demokrasi berbangsa dan bernegara. Kemudian punya kemampuan diri dalam pengembangan. Dan yang ketiga,  bisa diterima oleh semua kalangan,” terangnya.

“Nah, itulah yang kemudian dalam sekolah kepemimpinan ini kita harapkan dapat melahirkan kader kader yang bisa melaksanakan tiga point tadi. Kapasitas, elektabilitas dan asetbilitas,” imbuhnya. (bat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *