Kadepa Apresiasi Kebijakan Dialog Panglima TNI Selesaikan Konflik di Papua

Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa.
banner 120x600
banner 468x60

 JAYAPURA, Papuaterkini.com – Anggota Komisi I DPR Papua, Laurezus Kadepa mengapresiasi kebijakan Panglima TNI yang baru, Jenderal TNI Andika Perkasa yang akan menggunakan diplomasi militer dan pendekatan humanis untuk menyelesaikan masalah di Papua dalam fit and properties calon Panglima TNI yang dilakukan di DPR RI.

Kadepa juga mengapresiasi Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono yang mendukung pendekatan dialog dalam mengatasi konflik di Papua.

“Kami apresiasi itu, karena itu yang kami minta selama ini bahwa pola kebijakan Negara untuk Papua lebih menggunakan pendekatan militer di Papua perlu dievaluasi sesuai permintaan kami selama ini dalam kebijakan keamanan. Kami apresiasi Pangdam. Tanggapannya luar biasa, itu kami terima dan setuju,” kata Kadepa, Selasa, 16 Nopember 2021.

Menurutnya, pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih selaras dengan kebijakan Panglima TNI yang baru, Jenderal Andika Perkasa, yang akan melakukan pendekatan baru ke Papua.

“Jadi, menurut saya dua petinggi milier itu, saya nilai selaras dan patut diapresiasi, terutama kebijakan Negara soal Papua harus didialogkan, tidak boleh lagi dengan menggunakan pendekatan militer,” tandasnya.

Menurutnya, harus ada pendekatan dan solusi lain, selain menggunakan pendekatan keamanan atau militer yang lebih humanis dan manusiawi dipandang semua orang.

Kadepa menyoroti adanya penempatan militer dalam jumlah yang besar yang terus terjadi hingga mengakibatkan pengungsian termasuk di Kiriwok hingga PNG, itu harus berkomitmen bersama-sama bahwa ke depan tidak boleh ada orang mengungsi karena perang.

Lebih lanjut, dengan adanya konsep dialog, semua pihak harus menghentikan penembakan di Papua dan mencari jalan kedua belah ketemu.

“Kalau mau bicara Papua Merdeka dan NKRI itu tarafnya Negara, tapi kita mau bicara bagaimana rakyat mau hidup aman dan nyaman di kampungnya masing-masing. Itu menurut saya, karena hari ini ada yang mau makan dan minum serta sekolah saja susah, karena masih ada konflik,” katanya.

Soal siapa yang fasilitasi dialog? Kadepa mengatakan, jika soal dialog kedua belah pihak dengan ideologinya masing-masing itu, itu harus mencari format yang bisa sekali dialog langsung menuntaskan masalah.

“Jadi, kira-kira siapa yang diundang pihak Papua dengan Negara, lalu pihak ketiganya siapa, itu urusan kedua belah pihak. Soal pengiriman militer yang mengakibatkan masyarakat mengungsi itu yang harus diseriusi,” ujarnya.

Sebab, kata Kadepa, hal ini tentu menjadi sejarah baru seorang Panglima TNI ada kebijakan baru untuk Papua, dimana kebijakan itu bukan perang, lalu diikuti Pangdam XVII/Cenderawasih untuk dialog.

“Saya pikir ini langkah maju untuk Papua. Jadi, janjinya semoga direalisasi,”imbuhnya.

Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa menyatakan akan menggunakan diplomasi militer dan pendekatan humanis untuk menyelesaikan masalah di Papua. Hal ini terungkap saat Andika Perkasa menjalani fit and proper test di Komisi I DPR.

“Apa yang akan dilakukan untuk memberikan perubahan persepsi terhadap Indonesia dari masalah-masalah yang selama ini menyangkut Papua, seolah-olah Indonesia ada pada posisi salah. Rupanya bukan kekuatan militeristik yang akan diturunkan namun ingin mengedepankan diplomasi militer,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul K Almasyhari, Senin, 8 Nopember 2021.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono mendukung pendekatan dialog untuk mengatasi konflik di Papua .

“Saya setuju sekali. Akar masalah di Papua bukan persoalan keamanan, melainkan kesejahteraan,” kata Yogo dalam wawancara dengan Majalah Tempo. (bat)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *