Jelang Nataru, Komisi II DPRP Minta Pelaku Usaha Jangan Lakukan Spekulasi Harga

Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Komisi II DPR Papua akan segera turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok (bapok) maupun harga di pasaran menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru  (Nataru) 2022.

“Kami akan segera turun memastikan ketersediaan bapok menghadapi Natal dan Tahun Baru, termasuk harganya,” kata Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH.

Diakui, sampai saat ini, belum ada kenaikan harga yang sangat signifikan terhadap bapok menjelang hari raya Natal alias masih terkendali.

Meski belum ada kenaikan harga secara signifikan, Mega Nikijuluw berharap agar segera dilakukan sidak terhadap bapok.

“Jangan sampai ditingkat distributor tidak naik, namun diagen atau pedagang justru mengalami kenaikan atau ada spekulasi harga, sehingga satgas pangan harus turun bersama Komisi II DPR Papua memastikan ketersediaan bapok dan harga bapok,” jelasnya.

Mega berharap agar satgas pangan dapat memantau ketersediaan bapok dan harga bapok agar ketika menjelang hari H tidak terjadi kenaikan harga bapok tertentu.

Bahkan, jika perlu ada antisipasi dengan melakukan operasi pasar untuk menetralisir harga bapok jika ada kenaikan seperti telur, daging dan beras serta lainnya agar jangan sampai membuat resah masyarakat.

Selain itu, Mega meminta kepada pelaku usaha untuk tidak menaikan harga barang seenaknya, apalagi menimbun barang dan melakukan spekulasi harga bapok.

“Pelaku usaha harus tahu, jangan sampai meresahkan masyarakat dengan melakukan penimbunan bapok dan menaikan harga bapok seenaknya,” tandasnya.

Sejauh ini, Komisi II DPR Papua menilai jika ketersediaan bapok di Papua dalam keadaan aman untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru 2022.

“Kalau stok daging cukup, termasuk telur karena ada pasokan lokal yang mencapai 70 persen pasokan Papua, 30 persen dari luar. Diharapkan pasokan local ini, bisa ditingkatkan termasuk bawang, cabai dan lainnya, sehingga diharapkan segera dilakukan sidak,” pungkasnya. (bat)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *