JAYAPURA,papuaterkini.com– SMS (Safari Majlis Sholawat) kota Jayapura bersama DMI (Dewan Masjid Indonesia) turut ambil bagian pada lawatan Rihlah Da’wah Habib Abdul Qodir Jailani bin Muhammad Mahdi bin Abdullah bin Umar As Syatiri di tujuh titik di kota/kabupaten Jayapura, dan berakhir Sabtu malam di Aula Asrama Haji Kotaraja.
Dalam Tablig Akbar tersebut ribuan warga nampak antusias menyimak isi da’wah Habib Abdul Qodir Jailani yang dialih bahasakan oleh muridnya, Ust Ali Mansur. Hal ini ditunjukkan dengan membludaknya warga hingga ruangan Aula Asrama Haji tidak mampu menampung bahkan sebagian jamaah berada di luar area halaman.
Ketua Safari Majlis Sholawat, Habib Fathir Al Hamid mengatakan kehadiran majlis sholawat di tengah-tengah masyarakat semakin hari semakin besar jumlahnya yang turut bergabung. Hal ini menandakan saudara umat islam saling menguatkan ukhuwah dan persaudaraan.
“Dalam majlis sholawat ini kami mengedepankan kasih sayang tanpa melihat perbedaan dari daerah mana seseorang berasal. Kita hidup di tanah perantauan ini harus melihat persatuan dan itulah yang dicontohkan para ulama-ulama pendahulu kita yang tentunya selaras dengan ajaran Nabi Muhammad SAWW” kata Bib Fathir.
Bib Fathir menambahkan, bahkan dalam bermasyarakat dia selalu menyarankan kepada seluruh anggota majlisnya untuk menebar kebaikan dan kemanfaatan. Kepada sesama muslim adalah bersaudara dalam keimanan dan kepada saudara non muslim saudara dalam kemanusiaan.
Dikawal Beberapa Perguruan Silat
Ada yang menarik dalam Rihlah Da’wah Habib Abdul Qodir Jailani, dimana beberapa perguruan silat bergabung bersama dalam mengawal dan menjaga Dzurriyah Nabi dalam perjalanan dakwahnya di timur Indonesia ini.
Sejumlah perguruan tersebut meliputi Pagar Nusa, PSHT, ML 151 dan PS Winongo. Hal ini menjadi pemandangan yang sangat kontras jika melihat peristiwa baru-baru ini di Banyuwangi Jawa Timur tengah bertikai antara Pagar Nusa dan PSHT hingga menyebabkan 1 orang tewas.
Dan keduanya sudah menjalani perdamaian setelah Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini, Danlanal Letkol Laut (P) Ansori, Dandim Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, dan Wakil Bupati Sugirah turun tangan.
Ust Hamam Nashiruddin SH, Pembina SMS berujar dalam momen mengawal ulama ini adalah bagian menjaga persatuan antar perguruan silat. Dan bisa menjadi contoh yang baik untuk perguruan-perguruan silat di seluruh wilayah indonesia lainnya.
“Di Papua ini sudah membuktikan ada persatuan antar perguruan silat. Coba kita lihat di Banyuwangi Jawa timur, akibat bentrok PSHT dengan Pagar Nusa dilaporkan satu orang tewas dan belasan orang mengalami luka-luka serta enam rumah warga rusak parah. Kepolisian dari Polres Banyuwangi kemudian menetapkan 23 orang sebagai tersangka” ujar Ust. Hamam Nashiruddin yang juga Imam Masjid Al Ikhsan Kotaraja. (ab)