JAYAPURA, Papuaterkini.com – Kejadian pembantaian secara sadis terhadap 8 pekerja tower karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) yang memperbaiki tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, 2 Maret 2022 lalu, menjadi perhatian sereius bagi Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa.
Apalagi, sebelumnya pada 24 Februari 2022, di Distrik Sinak Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, ada informasi beberapa pelajar diduga disiksa dan mengakibatkan Mekilon Tabuni (Pelajar) meninggal dunia dan lainnya luka parah. Pelaku diduga dilakukan oleh oknum aparat keamanan
Pada kejadian, di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pembantaian sadis itu terhadap 8 pekerja tower PTT itu, diduga pelakunya adalah kelompok bersenjata atau TPNPB.
Dari dua peristiwa sadis itu, Laurenzus Kadepa mengaku sangat prehatin. Sebab, korban yang meninggal adalah rakyat sipil dan pelajar yang tidak tahu ideologi.
“Korban adalah rakyat sipil dan pelajar yang tak tahu ideologi NKRI harga mati dan Papua Merdeka harga mati. Pelaku biadap. Saya kutuk itu!,” tegas Kadepa kepada Papuaterkini.com, Sabtu, 5 Maret 2022.
Menurutnya, konflik bersenjata di Papua yang panjang telah mengorbankan banyak orang dari semua pihak termasuk kelompok bersenjata maupun aparat keamanan.
Untuk itu, politisi Partai Nasdem ini meminta kepada Presiden RI, Joko Widodo untuk segera mengevaluasi secara total terhadap kebijakan keamanan untuk Papua dan Papua Barat.
“Papua dan Papua Barat membutuhkan kebijakan – kebijakan baru tanpa militer. Kepada bapak Presiden segera evaluasi total kebijakan keamanan untuk Papua dan Papua Barat,” tandasnya.
Selain itu, Kadepa meminta peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan. Rakyat itu butuh kehadiran pemerintah daerah dan menjamin rasa aman bagi semua anak bangsa yang ada di wilayahnya adalah tugas utama pemerintah daerah.
“Jangan biasakan selalu keluar daerah tinggalkan tugas berhari – hari, berminggu – minggu bahkan berbulan – bulan,” pungkasnya. (bat)