JAYAPURA, Papuaterkini.com – Tahun 2022 sudah memasuki kuartal pertama dan diramaikan dengan berbagai permasalahan beruntun yang pada akhirnya dirasakan oleh masyarakat kecil. Mulai dari serangan Covid-19 Omicron, tercatat sekitar 14 ribu kasus di Provinsi Papua sendiri, dengan total kasus sebanyak lebih dari 5 juta di seluruh Indonesia.
Belum lagi kenaikan harga minyak goreng dan sembako seperti tahu/tempe dikarenakan harga komoditas CPO (Crude Palm Oil) naik sekitar 15% atau setara dengan 843 poin dan kedelai dunia sekitar 80% dari harga normal.
Tidak hanya itu, pada bulan Januari 2022, Kota Jayapura ditimpa bencana banjir yang mengakibatkan total kerugian sebesar Rp 50 Miliar secara keseluruhan.
Hal tersebut menjadi kekhawatiran bagi seluruh pihak termasuk Anggota DPR Kota Jayapura, khususnya dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera), Lina Marlina, ST selaku anggota DPRD kota Jayapura dapil Heram dan Muara Tami, melaksanakan reses pertama di tahun 2022 dengan pembahasan perbaikan infrastruktur akibat banjir sampai pemberdayaan anak muda menjadi petani milenial di kediaman rumah Pak Ngadino (Ketua DPC PKS Muara Tami), di Koya Barat, 25 Maret 2022.
Menurutnya, banjir tahunan merupakan bencana yang harus diwaspadai oleh para petani, khususnya di daerah Koya Barat. Oleh karenanya infrastruktur seperti saluran drainase dan pembuatan talud merupakan dua hal krusial yang diharapkan oleh masyarakat bermata pencaharian petani di daerah ini.
Tidak hanya itu, kata Lina Marlina, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan dukungan berbagai pihak, penggunaan biogas menjadi perhitungan warga yang tinggal disekitar daerah pertanian, sebagai alternatif bahan energi terbarukan atau sebagai pupuk organik. Namun, karena bencana banjir, pengadaan infrastruktur seperti alat penyedot biogas perlu dipertimbangkan.
Lina menyampaikan, sebagai wakil rakyat sudah seharusnya aspirasi penting tersebut diutarakan dan memastikan akan membawa permasalahan ini ke pemangku eksekutif seperti dinas-dinas terkait.
“Apa yang bisa kami usahakan adalah memediasi keluhan akibat banjir yang memakan kerugian tidak sedikit. Ini menjadi PR bagi semua pejabat pemerintah, kami angota dewan juga termasuk, khususnya di kota Jayapura untuk melakukan tindakan pencegahan dengan kualitas infrastruktur yang baik,” tukasnya.
Tidak hanya menjaring aspirasi masyarakat Koya Barat, Lina yang didampingi oleh para Ketua DPD PKS Jayapura, Heri Suprayitno, menyempatkan untuk berkumpul dengan para pemuda Koya Barat.
Heri bermaksud dengan adanya pertemuan ini, diharapkan PKS Muda yang diusung oleh PKS juga dirasakan manfaatnya hingga ke Koya Barat.
Ketua PKS Jayapura yang akrab disapa Mas Heri ini mengungkapkan bahwa, dibentuknya PKS Muda adalah sebagai respon tanggung jawab para pemuda terhadap tempat tinggal mereka.
“Di PKS ada namanya PKS Muda, diisi oleh anak-anak muda sekitaran umur 20-40 tahun, dimana fokus mereka tentang pengembangan daerah mereka. Kami ingin, PKS Muda harus ada sampai Muara Tami, agar masyarakat merasakan peran dan kontribusi pemuda untuk kemajuan daerah masing-masing,” ujarnya.
Inisiasi ini mendapat respon positif oleh masyarakat Koya Barat khususnya para pemuda, terlebih lagi rencana kegiatan pelatihan Petani Milenial.
Sebenarnya program ini sudah banyak diaplikasikan oleh beberapa komunitas di Indonesia, namun PKS Jayapura ingin menjadi yang terdepan untuk menyediakan platform ini bagi para pemuda yang hampir semuanya saat ini diwarsikan lahan pertanian, namun masih memiliki pengetahuan yang minim untuk mengelolanya.
“Lebih lanjut, kita akan membuat pelatihan untuk pemberdayaan anak muda bagaimana mengelola lahan pertanian dan memaksimalkan hasil. Mengingat lahan pertanian yang diwarisi kepada mereka sangat luas jadi harus di manfaatkan,” imbuhnya. (bat)