Sambut Ramadhan dan Paskah, Fraksi BTI DPRK Jayapura Gelar Coffee Morning dengan Tokoh Agama

Foto bersama Ketua Fraksi BTI DPRD Kabupaten Jayapura H. Wagus Hidayat, SE, SH, bersama anggota Fraksi BTI dengan Ketua FKUB Kabupaten Jayapura Pdt. Alberth Yoku, STh, unsur Forkompinda dan para tokoh agama serta pemuka agama usai acara Coffee Morning, Jumat 25 Maret 2022.
banner 120x600

SENTANI, Papuaterkini.com – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan menyongsong Hari Paskah, Fraksi Bhineka Tunggal Ika menggelar coffee morning bersama tokoh agama di Café Kopi Tempat Teduh (TeTe) Kompleks Masjid Agung Al Aqsha Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 25 Maret 2022.

Coffee morning dengan tema ‘Kita Tingkatkan Kerukunan dan Soliditas Antar Umat Beragama di Kabupaten Jayapura’ dihadiri langsung Ketua DPR Kabupaten Jayapura, Klemens Hamo, SIP, Ketua Fraksi BTI DPRD Kabupaten Jayapura H. Wagus Hidayat bersama anggota fraksi BTI Eymus Weya, Sihar L Tobing, Esau Jhonwyn Yanto, Martheis Lewerssa, SE, MSi dan Ketua FKUB Kabupaten Jayapura, Pdt. Alberth Yoku, STh, Kepala Dinas PU Kabupaten Jayapura Alpius Toam, Kapolsek Sentani Kota AKP Rozikin, perwakilan MUI Papua, tokoh agama dan pemuka agama dari lintas agama, serta tokoh pemuda.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, Pdt. Alberth Yoku, STh, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Fraksi BTI DPRD Kabupaten Jayapura.

“Kegiatan ini sangat positif. Kami bersyukur kepada Tuhan, karena atas inisiatif DPRD Jayapura, dari Fraksi BTI yang menyelenggarakan pertemuan dengan seluruh tokoh agama dan perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan membicarakan hal-hal yang sangat strategis,” kata Alberth Yoku.

Apalagi, kata Alberth Yoku, saat ini negara sedang melaksanakan program moderasi beragama, untuk semua tokoh agama mengedepankan kerjasama yang harmonis dan rukun di wilayah Indonesia, termasuk FKUB Jayapura mendapat kepercayaan besar oleh negara dalam hal moderasi beragama.

“Moderasi beragama tidak sama dengan demokrasi, karena ini lebih jauh dari toleransi, pemimpin agama mencari naskah dan ayat untuk toleransi,” ujarnya.

“Kaitan dengan bulan sueci Ramadhan dan Perayaan Paskah, kami dari FKUB akan kolaborasi untuk penjagaan keamanan. Pada pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, akan dijaga umat Kristen, Budha dan Hindu, demikian sebaliknya,” sambung mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua ini.

Sementara itu, Ketua Fraksi Bhinneka Tunggal Ika (BTI) DPRD Kabupaten Jayapura, H. Wagus Hidayat, SE, SH, memberi penjelasannya dalam forum Coffee Morning yang digagasnya itu.

“Saya sebagai ketua Fraksi BTI DPR Kabupaten Jayapura, memang telah berkomitmen untuk selalu dekat dengan masyarakat. Kemudian pola pendekatan kami dengan melakukan coffee morning setiap bulan sekali. Alhamdulillah, bisa terlaksana pada penghujung bulan Maret 2022 ini dan pekan depan kebetulan juga bersamaan dengan kita memasuki bulan suci Ramadhan, serta menyongsong Hari Paskah,” ujar pria yang akrab disapa Dayat ini.

Karena itu, kata Dayat, Fraksi BTI mengundang tokoh-tokoh agama dan para pemuka agama di Kabupaten Jayapura untuk menghadiri Coffee Morning ini.

“Saya memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh dan para pemuka yang hadir dalam acara coffee morning termasuk juga Ketua FKUB yang sempat memberikan masukan-masukan serta arahan kepada kami. Tentunya, harapan kami selaku legislator Kabupaten Jayapura menginginkan kehidupan umat beragama di daerah ini dapat mempertahankan kerukunan dan toleransi umat beragama yang sudah berjalan dengan baik selama ini,” ujarnya.

Coffee morning yang digelar Fraksi BTI ini, sekaligus mendengarkan saran dan masukan dari berbagai pihak, tidak terkecuali terkait permasalahan yang masih dikeluhkan masyarakat.

Beberapa topik penting turut dibahas dalam kesempatan itu, namun yang paling disoroti adalah terkait pembangunan rumah ibadah dan soal peredaran serta konsumsi minuman keras (Miras).

“Kita melihat pembangunan rumah ibadah cukup pesat di daerah ini dan sebagai umat Islam melihat itu sebagai suatu yang positif. Kemudian pembangunan rumah ibadah ini harus bisa menjadi ikon daerah dan juga sebagai alat pemersatu kerukunan umat beragama di Kabupaten Jayapura. Jadi, tidak hanya dengan kata-kata atau slogan saja, tetapi dapat dibuktikan dengan kerja nyata dari kita semua,” imbuhnya. (irf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *