Tokoh Pemuda Tolak Kunjungan Kerja Yan Mandenas di Dogiyai

Anggota DPR Papua, Alfred Freddy Anouw, SIP.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Rencana Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas untuk melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dogiyai awal Maret 2022, tampaknya mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan.

Salah satunya, penolakan tegas itu datang dari Anggota DPR Papua, Alfred Fredy Anouw, SIP yang juga Tokoh Pemuda Kabupaten Dogiyai.

“Sebagai anak asli dari Dogiyai, tokoh pemuda Dogiyai menolak kedatangan pak Yan Mandenas ke Dogiyai karena dia sebagai salah satu Anggota DPR RI yang kami utus yang tidak mampu menjaga amanat aspirasi rakyat Papua, khususnya orang Meepago dan Dogiyai, bahkan berseberangan dengan aspirasi masyarakat Dogiyai,” kata Alfred Anouw kepada Papuaterkini.com, Rabu, 3 Maret 2022.

Untuk itu, kata Alfred Anouw, sebagai tokoh pemuda Dogiyai, pihaknya menolak dengan keras rencana kunjungan Yan Mandenas ke daerahnya.

Sebab, lanjut Alfred Anouw yang juga politisi Partai Garuda ini, kedatangan Yan Mandenas hanya dalam rangka menggiring segala opini yang terjadi di Dogiyai yang tidak benar dan bertujuan untuk memuluskan kebijakan pemerintah pusat. Sementara itu, aspirasi rakyat menolak terhadap pemekaran maupun Otsus.

“Sikap rakyat jelas. Yan Mandenas datang berupaya untuk menggiring opini yang lain. Sebagai tokoh pemuda Dogiyai, menolak kedatangan Yan Mandenas karena menghancurkan prinsip – prinsip dasar Orang Papua khususnya orang Meepago dan Dogiyai,” tandasnya.

Alfred Anouw menilai bahwa kedatangan Yan Mandenas hanya semata-mata untuk kepentingan pemerintah pusat, bukan kepentingan orang asli Papua.

Apalagi, lanjut Alfred Anouw, rakyat Meepago telah melakukan aksi penolakan daerah otonom baru (DOB), Otsus dan pemekaran Polres yang dipusatkan di Dogiyai.

“Jadi, dia datang ke Dogiyai tujuannya hanya menggiring sesuatu yang terjadi di Dogiyai yang sebenarnya itu mau menggiring ke sesuatu yang tidak benar dan tidak diharapkan rakyat Dogiyai,” ujarnya.

Untuk itu, sebagai tokoh pemuda dan legislator Papua asal Meepago, ia menolak kedatangan Anggota Komisi I DPR RI itu, lantaran hendak menghancurkan semua aspirasi rakyat Papua khususnya di Kabupaten Dogiyai.

“Jika Pemkab Dogiyai dan masyarakat yang menerima kedatangan Yan Mandenas secara baik, berarti Pemkab Dogiyai justru mendukung pemekaran Provinsi Papua Tengah dan kebijakan pemerintah pusat, ketimbang aspirasi rakyat Papua, karena Yan Mandenas dipakai pemerintah pusat untuk memuluskan kepentingan mereka,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, beredar surat pemberitahuan rencana kunjungan kerja reses Anggota Komisi I DPR RI ke Kabupaten Dogoyai yang ditujukan kepada Bupati Dogiyai, Yakobus Dumapa untuk menghimpun aspirasi masyarakat terkait situasi keamanan terkini mengunjungi BTS dan jaringan Palapa Ring serta meninjau jaringan listrik.

Selain itu, Yan Mandenas berencana melakukan dialog dengan Forkompinda, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, LSM dan perwakilan mahasiswa. (bat)

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *