Bupati Awoitauw Hadiri Mubes I Kerukunan Keluarga Mamta Tabi di Papua Barat

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw memberikan sambutan pada Mubes I Keluarga Besar Mamta - Tabi di Provinsi Papua Barat.
banner 120x600
banner 468x60

MANOKWARI, Papuaterkini.com – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, MSi menghadiri acara Musyawarah Besar (Mubes) I Kerukunan Keluarga Mamta – Tabi Provinsi Papua Barat, di Aula Universitas Papua (UNIPA), Kota Manokwari, Papua Barat, Kamis, 28 April 2022.

Acara Mubes ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Papua Barat Melkianus Werinussa, SE, MH ditandai dengan pemukulan Tifa.

Gubernur Papua Barat mengapresiasi atas terselenggaranya Mubes I Kerukunan Keluarga Mamta – Tabi di Provinsi Papua Barat ini.

Dikatakan, masyarakat Mamta – Tabi selama hidup bersama di Papua Barat, sangat banyak memberikan kontribusi dalam berbagai aspek pembangunan.

“Juga secara histori masyarakat Mamta – Tabi sangat mendukung upaya-upaya awal pembentukan Provinsi Papua Barat dan ikut menjaga ketertiban dan kedamaian di Papua Barat,” katanya.

Sementara itu, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, MSi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat atas keharmonisan hadirnya masyarakat Mamta – Tabi di Provinsi Papua Barat.

“Jadi, tujuan dari Mubes ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Karena kami masyarakat Mamta – Tabi masih ada dan terus hidup hingga hari ini. Marilah kita bersatu teguh sebagai masyarakat yang mewarisi hak, budaya dan tanah adat kita Mamta – Tabi untuk kompak kita bangun bersama agar kita bisa jadi tuan di negeri sendiri,” katanya.

Mathius Awoitauw yang juga Ketua Forum Kepala Daerah Wilayah Tabi ini mengajak masyarakat adat tetap mempertahankan wilayah adatnya.

“Pemetaan hak masyarakat adat atas tanah, hutan, laut dan lain sebagainya di wilayahnya itu penting. Harus dipetakan secara komunal dengan pengesahan atau hukum positif di negara ini bahkan di dunia,” tutup pria yang juga Penggagas Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) di Kabupaten Jayapura ini. (irf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *