Hadiri Acara Hanura Papua, Bupati Didimus Yahuli: Parpol Harus Jadi Sarana Membangun Negeri

Bupati Yahukimo,, Didimus Yahuli, SH saat memberikan sambutan pada Rakorda Partai Hanura Papua, 27 Mei 2022.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Papuaterkini.com – Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, SH menghadiri acara Bimtek Anggota DPR dari Partai Hanura, Rapat Koordinasi dan Pelantikan Pengurus DPC Partai Hanura se Papua di Hotel Horison Padangbulan, Kota Jayapura, Jumat, 27 Mei 2022.

Bupati Didimus Yahuli mengapresiasi Partai Hanura. Sebab, ia menjadi Bupati Yahukimo lantaran 1 kursi dari Partai Hanura yang turut mengusungnya dalam Pilkada 2020.

“Saya bisa berdiri disini sebagai Bupati Yahukimo, karena peran strategis yang dimainkan oleh Partai Hanura, meskipun hanya 1 kursi di Kabupaten Yahukimo. Saya pikir tanpa 1 kursi Partai Hanura ini, saya tidak bisa menjadi bupati,” kata Didimus Yahuli.

Saat itu, kata Didimus Yahuli, Partai NasDem memiliki 6 kursi dan ia membutuhkan 1 kursi saja untuk lolos menjadi Calon Bupati Yahukimo. Dengan bergabungnya 1 kursi Partai Hanura itu, akhirnya ia memenuhi syarat menjadi peserta Pilkada Yahukimo, hingga memenangkan Pemilu.

Mantan Ketua DPR Kabupaten Yahukimo ini mengaku peran Partai Hanura bukan kaleng-kaleng. Sebab, Partai Hanura turut mengendalikan 51 distrik dan 517 kampung dengan di Kabupaten Yahukimo, termasuk di beberapa kabupaten lain di Papua.

Untuk itu, Didimus Yahuli mengajak kader partai untuk membangkitkan spirit atau mental juang yang dinaikan. Sebab, tanpa mental juang yang tinggi, tentu saja partai bisa turun atau statis, namun harus dinamis.

“Ini saya sampaikan agar kita semua melihat hal itu. Karena dari pemilu ke pemilu yang diikuti, kadang di Papua ini lebih cenderung menjadi politisi oportunis, dapat kesempatan yang menguntungkan sesaat, namun bagaimana proses kader yang betul-betul siap pakai. Apalagi, bergantung dari koneksi dengan anggota KPU atau Panwas, sehingga bisa lolos jadi anggota dewan,” paparnya.

Namun, kata Didimus yang kini menjadi Ketua Partai NasDem Kabupaten Yahukimo ini, bagaimana menghidupkan mesin partai, organisasi dan konsolidasi harus dilakukan, sehingga ketika menjadi caleg itu dengan keyakinan bahwa partai harus mampu mendapatkan kursi.

Sebab, lanjut Didimus Yahuli, pemilu tahun 2024 akan menentukan siapa – siapa yang akan menjadi bupati di kabupaten/kota.

“Ini hal – hal strategis yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini, karena itu satu point bagaimana memotivasi kader supaya lebih siap memperjuangkan ke depan di tingkat distrik hingga kampung agar Partai Hanura melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.

Didimus Yahuli berjanji akan menyiapkan kantor sekretariat atau Kantor Partai Hanura di Kabupaten Yahukimo.

“Jadi, empat partai yang mendukung ini bukan rahasia lagi. Tetapi saya perhatikan secara adil dan kita akan kerjasama diwaktu-waktu mendatang serta memperhatikan beberapa hal yang bisa kita kerjakan ke depan,” ujarnya.

Didimus mengajak agar menjadikan partai politik sarana untuk membangun negeri dan partai politik menjadi alat merubah paradigma berpikir, pola hidup dan gaya pikir manusia – manusia yang ada di Papua.

Sebab, ujar Didimus, momentum dan kesempatan tidak datang dua kali. Untuk itu, ia mengajak satu sama lain untuk saling menjaga dan partai tidak bisa fanatic, namun partai dijadikan alat untuk menyeberang pada satu tujuan sehingga visi misi partai mencapai tujuan.

“Bagaimana kita memanusiakan manusia melalui partai ini di Tanah dan negeri ini menjadi gaya hidup kita sehingga partai betul – betul bermanfaat yang besar bagi rakyat. Soal jumlah besar dan kecil itu biasa, kursi DPR banyak kecil itu bisa, soal kuasa pemerintahan atau tidak itu bisa, tetapi bagaimana memberikan warna yang berbeda, bermanfaat untuk orang lain dan memanusiakan manusia yang lain. Bagaimana Hanura menyumbangkan pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur dan berada di tempat orang susah,” paparnya.

Dikatakan, ketika partai memainkan instrument-instrumen itu, maka pada gilirannya menuaikan hasil yang diharapkan. Sebab, jika partai politik hanya memikirkan mendapatkan kursi, maka tidak turut bertanggungjawab membangun negeri ini.

“Partai politik harus melihat kenapa sekolah kosong, kenapa guru tidak ada ditempat, kenapa manteri tidak ada ditempat, kenapa obat tidak sampai. Kerja – kerja politik itu seperti itu, kalau kita hidup bermanfaat dan berguna untuk negeri dan rakyat Papua,” ujarnya.

Ditambahkan, partai ini adalah asset harus dikelola dan kader partai adalah orang-orang yang sudah dipersiapkan memanusikan manusia yang lain.

“Ini yang harus kita diskusikan dalam forum ini dan forum – forum lain. Masa depan Papua yang gemilang, itu ada di Hati Nurani Rakyat,” pungkasnya. (bat)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *